Haba Aneuk
Intervensi Terintegrasi Serta Peran Multipihak Sebagai Solusi
MENGATASI permasalahan gizi pada balita di Aceh berarti juga mengatasi ujung pangkal permasalahan yang melandasinya......
Peranan ini bisa dalam bentuk alokasi pembiayaan alternatif untuk program gizi balita dan ibu hamil, pendidikan gizi berbasis masyarakat, dan peran serta aktif masyarakat, terutama kader, dalam mengidentifikasi atau mengenali anak balita dengan kemungkinan permasalahan gizi..
Selain itu, berbagai inisiatif lokal seperti kebun keluarga, juga dapat meningkatkan akses masyarakat ke bahan pangan yang berkualitas.
Berbagai kegiatan tersebut dapat dianggarkan melalui Dana Desa dengan bantuan teknis dari dinas-dinas terkait seperti Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong, Dinas Kesehatan, Dinas Pangan, BKKBN, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, serta dinas-dinas terkait lainnya yang difasilitasi oleh Pendamping Desa.
Di tingkat keluarga, pengasuh anak – baik kedua orang tua maupun anggota keluarga lain – perlu menjadi target peningkatan pengetahuan terkait pemberian makanan pada bayi dan anak (PMBA).
Baca juga: Putra Aceh Dilantik Sebagai Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB-RI, Ini Pesan Kepala BNPB-RI
Baca juga: Hari Ini Terjadi Gerhana Matahari Cincin, Bisakah Lihat di Aceh? Ini Penjelasan Dosen Ilmu Falak
Perlu juga dibangun kesadaran akan besarnya pengaruh status gizi di usia balita terhadap masa depan sang anak, agar pengetahuan terkait PMBA ini dapat diterapkan. Hal ini tentunya memerlukan lingkungan yang mendukung, baik dari sisi ketersediaan biaya maupun dukungan non-fi nansial.
Peningkatan pengetahuan dan keterampilan orang tua/pengasuh anak tentang pengasuhan positif juga perlu menjadi salah satu fokus intervensi, mengingat rendahnya kapasitas orang tua dalam mengasuh merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya stunting.
Orang tua/ pengasuh perlu memahami tumbuh kembang anak serta peran mereka, termasuk keterlibatan ayah, di dalamnya dan memiliki keterampilan dalam membentuk karakter anak dengan menerapkan disiplin positif.
UNICEF Perwakilan Aceh bersama dengan mitra-mitra lokal beserta pemerintah Aceh saat ini melakukan intervensi terintegrasi untuk menyasar banyaknya tantangan di atas yang tentunya memerlukan komitmen, peran serta semua pihak, dan harmonisasi dari segala intervensi yang dilakukan.
UNICEF Aceh membuka lebar pintu kerjasama dengan kabupaten/kota yang tertarik untuk mempelajari upaya terintegrasi dalam menangani malnutrisi di Aceh, dengan menghubungi narahubung melalui asyakriah@unicef.org.
Dengan gizi anak yang baik, insya Allah tujuan Aceh Hebat dapat tercapai, karena Aceh yang Hebat dimulai dari anak-anak Aceh yang Sehat. (*)
Baca juga: VIDEO - Kisah Sedih Anak Ditelantarkan Setelah Orangtua Angkat Punya Anak Kandung