Internasional

Dokter Wanita Afghanistan Mendapat Penghargaan, Bantu Puluhan Ribu Pengungsi di Turki

Pusat Penelitian Suaka dan Migrasi (IGAM) yang berbasis di Ankara telah mengakui seorang dokter Afghanistan atas pekerjaannya membantu para pengungsi.

Editor: M Nur Pakar
Foto: ArabNews
Dokter Afghanistan, Zakira Hekmat 

SERAMBINEWS.COM, ANKARA - Pusat Penelitian Suaka dan Migrasi (IGAM) yang berbasis di Ankara telah mengakui seorang dokter Afghanistan atas pekerjaannya membantu para pengungsi.

Zakira Hekmat (33) dianugerahi hadiah 2.000 dolar AS atau sekitar Rp 29 juta oleh Metin Corabatir, mantan juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) di Turki.

Hekmat, yang lahir sebagai pengungsi internal di Distrik Jaghuri di Provinsi Ghazni, Afghanistan, mengatakan dirinya beruntung, yang telah mendorongnya untuk membantu pengungsi Afghanistan lainnya.

“Saya pikir dengan memberikan kembali kepada komunitas saya sendiri, saya dapat menyembuhkan rasa sakit dari pengungsian, kehancuran tanah air saya, dan penderitaan rakyat saya,” katanya kepada Arab News, Minggu (13/6/2021).

“Saya cukup beruntung memiliki rumah untuk ditinggali dan universitas untuk kuliah ketika saya pertama kali datang ke Turki," ujarnya.

"Tetapi tidak semua orang seberuntung saya," tambahnya.

Baca juga: Rudal Hantam Rumah Sakit Pejuang Dukungan Turki, Puluhan Orang Tewas, Termasuk Staf Medis

"Jadi, saya ingin membantu mereka dengan semua kemampuan saya karena saya tahu mereka menghadapi banyak tantangan," katanya.

Asosiasi Solidaritas Pengungsi Afganistan (ARSA) Hekmat, yang ia mulai pada 2014, bekerja tanpa lelah selama pandemi virus Corona untuk membantu orang yang membutuhkan.

Termasuk mereka yang kehilangan rumah dan pekerjaan atau menjadi rentan.

Dia diakui pada 2020 oleh Washington- organisasi amal berbasis HasNa sebagai salah satu penerima Peacebuilders of the Year untuk pekerjaannya.

Dia lulus sekolah menengah yang tinggal di bawah Taliban sambil merangkap sebagai guru karena kekurangan staf wanita di daerahnya.

Hekmat kemudian kuliah di Universitas Kabul sebagai sarjana sebelum berangkat ke fakultas kedokteran Universitas Erciyes di Kayseri, Turki.

Kemudian bekerja di sebuah pusat kesehatan imigran kota, sebagian besar melayani pengungsi.

Banyak yang datang dari negara tetangga Suriah yang melarikan diri dari perang saudara negara itu. .

Hekmat mengatakan tahun-tahun pembentukannya di Afghanistan membentuk jati dirinya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved