Internasional
Dokter Wanita Afghanistan Mendapat Penghargaan, Bantu Puluhan Ribu Pengungsi di Turki
Pusat Penelitian Suaka dan Migrasi (IGAM) yang berbasis di Ankara telah mengakui seorang dokter Afghanistan atas pekerjaannya membantu para pengungsi.
Mengajar anak-anak miskin di Ghazni, katanya, membentuk komitmen seumur hidupnya terhadap keadilan sosial dengan menghubungkan kembali orang-orang yang terpinggirkan dengan masyarakat lainnya.
Sekarang fokusnya adalah pada pengungsi, terutama janda, gadis pengungsi dan anak-anak.
Dengan mempromosikan pendidikan, pembelajaran bahasa, program budaya, peningkatan kapasitas, kegiatan yang berfokus pada anak, layanan penerjemahan untuk pengungsi dan melakukan program kesadaran.
Baca juga: Turki Setuju Ikut Mengamankan Bandara Kabul, Jika Persyaratan Dipenuhi Afghanistan
ARSA, tambahnya, telah mengerjakan lusinan proyek sukarela dengan dukungan keuangan UNHCR dan pemerintah Turki.
Termasuk mendirikan jaringan 370 sukarelawan pengungsi di 58 kota di seluruh Turki.
Dengan tugas membantu pengungsi yang baru tiba untuk menetap di kota mereka, serta memproduksi dan mendistribusikan barang-barang untuk melindungi mereka dari pandemi.
“Bekerja sama dengan relawan lokal kami, kami memproduksi masker pelindung dan sabun (untuk membantu mencegah) penularan," ujarnya.
"Kami membagikannya secara gratis kepada LSM yang membutuhkan di seluruh negeri," ungkapnya.
"Serta kepada para pengungsi itu sendiri,” kata Hekmat.
Jaringannya memproduksi sekitar 1.000 masker per hari, tambahnya.
Selain itu, dengan UNHCR, ARSA membantu sekitar 600 orang Turki dan Afghanistan yang membutuhkan persediaan penting untuk musim dingin, dan mengirimkan peralatan kebersihan ke lebih 6.000 keluarga.
“Saya tidak terlalu peduli dengan negara kelahiran, tetapi saya sangat mementingkan negara di mana saya bisa bernapas dan hidup dengan bebas,” kata Hekmat.
“Kita hanya bisa mengatasi stereotip dan prasangka terhadap pengungsi jika kita saling mendengarkan dan berkumpul bersama untuk menikmati secangkir teh Turki," ujarnya.
Pekerjaannya saat ini juga berfokus pada perlindungan anak.
Seperti menghentikan pernikahan di bawah umur dan kekerasan dalam rumah tangga.