Breaking News

Internasional

Mantan Kepala Penjara Inggris Ungkapkan Ekstrimisme Berkembang di Dalam Penjara

Sebuah serangan oleh mantan narapidana yang diradikalisasi sedang direncanakan di Inggris. Hal itu karena kurangnya kontrol atas ekstremisme

Editor: M Nur Pakar
AFP/File
Polisi menutup lokasi pemboman konser aktris Ariana Grande di Manchester Arena, Inggris pada 2017 lalu. 

“Anda melepaskan orang ke jalanan dan Anda takut memikirkan apa yang akan terjadi," tambahnya.

"Tidak peduli apa yang dikatakan menteri, semuanya tidak bagus di penjara Inggris, itu mengerikan,” ungkapnya.

Jonathan Hall QC, peninjau independen undang-undang terorisme Inggris, sedang melakukan peninjauan terhadap pelanggaran teroris di dalam penjara.

Baca juga: Pemilik Manchester Arena Dituntut Jutaan Poundsterling, Kasua Pemboman Konser Aktris Ariana Grande

Setelah muncul kekhawatiran kejahatan yang dilakukan di dalam tidak diadili, menyebabkan hilangnya peluang untuk mengurangi risiko.

Penyelidikan atas serangan Khan di Fishmongers' Hall di London Bridge menemukan dia telah meradikalisasi sesama narapidana selama bertahun-tahun.

Tetapi meskipun ini diketahui oleh pihak berwenang, dia tidak pernah dipindahkan ke salah satu fasilitas terpisah.

Dia awalnya dipenjara pada 2012 karena mencoba mendirikan kamp pelatihan teroris di Kashmir.

Seorang petugas MI5 memberikan bukti pada pemeriksaan tersebut untuk mengatakan ada dugaan Khan menjadi lebih ekstrem sejak memasuki penjara.

Bahkan, ada kekhawatiran dia bahkan dapat mengoordinasikan kegiatan teroris dari dalam penjara.

Petugas lain memberikan bukti yang menunjukkan bahwa Khan telah menyuarakan keinginannya untuk melakukan serangan terhadap sesama narapidana sebelum dibebaskan pada 2018.

Acheson berkata:

"Saya merasa tidak dapat dibayangkan bahwa seorang pria dengan bahaya yang dipahami Khan terhadap keamanan nasional bahkan tidak dipertimbangkan untuk dipisahkan apalagi diisolasi."

Saat di penjara, Khan memiliki konten langsung dengan pengkhutbah Abu Hamzah dan membantu meradikalisasi narapidana yang rentan.

Khan juga menulis puisi di penjara tentang memenggal non-Muslim, dan menyimpan kliping koran tentang serangan teroris dan Daesh.

Brusthom Ziamani, rekan Khan, ditemukan memiliki akses ke propaganda Daesh saat berada di HMP Whitemoor.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved