Kupi Beungoh

Nek Munah Pidie Jaya, KPK, dan Pembangunan Kita (IV)

WHO (2016) melaporkan bahwa harapan hidup anak-anak yang lahir pada tahun 2016 adalah 72 tahun, bertambah 5,5 tahun dari tahun 2000.

Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/Handover
Sosiolog Aceh, Ahmad Humam Hamid, berkunjung ke galery lukisan seniman Indonesia kelahiran Meulaboh Aceh Barat, Abdul Djalil Pirous (AD Pirous), di kawasan Dago Pakar, Bandung, April 2021. 

Prestasi Cina sesungguhnya jauh melampaui apa yang pernah dicapai oleh negera-negara maju di Eropa dan AS yang membutuhkan waktu 100 tahun untuk mencapai transsisi itu.

Namun demikian, Cina tidaklah sendiri dalam capaian prestasi itu.

Proporsi jumlah manusia usia  lanjut yang terus bergulir di negara-negara maju seperti Jepang, dan negara-negara maju yang “baru” seperti Korea Selatan, Taiwan, dan Singapore juga mengikuti Cina walaupun tidak sangat persis sama.

Baca juga: Pecahkan Rekor Dunia, Wanita Cina Ini Miliki Bulu Mata Sepanjang 20,5 Centimeter

Negara, Pembangunan, dan Manusia Panjang Umur

Apa yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir yang menyangkut dengan pertambahan proporsi manusia lanjut usia di berbagai belahan dunia bukanlah sesuatu yang berjalan sendiri.

Akhir abad ke 20 dan awal abad ke 21 adalah sebuah periode dalam sejarah kemanusiaan yang sangat luar biasa.

Periode ini berjalan secara simultan dimana kemajuan pembangunan ekonomi, kemajuan teknologi, pembangunan demokrasi, integrasi ekonomi global, persamaan gender, dan berbagai atribut pembangunan lainnya telah melahirkan landskap dunia baru.

Salah satu hasil pokok dari kemajuan itu adalah proses transisi demografi yang membuat banyak perobahan dalam konteks kependudukan.

Hal itu tercermin mulai dari angka kelahiran yang semakin kecil, tingkat kematian ibu dan anak yang semakin menurun, umur kawin yang semakin tua, dan bertambahnya umur manusia.

Itu semua adalah buah dari pembângunan dan kemajuan yang dilakukan oleh negara.

Karena perbedaan tingkat kemajuan dari berbagai negara, terjadi pula perbedaan kecepatan pertambahan proporsi manusia usia lanjut.

Ketika ditelusuri, data yang ada menunjukkan strategi pembangunan dan komitmen untuk kesejahteraan publik menjadi salah satu kunci utama.

Cina adalah sebuah contoh bagaimana penurunan kelahiran yang berjalan beriringan dengan peningkatan angka harapan hidup yang sangat  berhubungan dengan peningkatan jumlah proporsi manusia lanjut usia.

Dalam konteks demografi kejadian di hulu, dimana disamping terjadinya penurunan kelahiran, penurunan kematian bayi per 1000 orang di bawah 5 tahun juga terjadi secara drastis, 53,8 pada tahun 1990, menjadi 10,7 orang pada tahun 2015.

Di hilir, jumlah kematian dewasa-15-60 tahun juga menurun drastis, dari 151 orang pada tahun 1990 menjadi 85 orang pada 2015, per 1000 penduduk (WHO 2018).

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Indahnya Islam 

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved