Kupi Beungoh
Nek Munah Pidie Jaya, KPK, dan Pembangunan Kita (IV)
WHO (2016) melaporkan bahwa harapan hidup anak-anak yang lahir pada tahun 2016 adalah 72 tahun, bertambah 5,5 tahun dari tahun 2000.
Pada tahun 2017, jumlah penduduk usia lanjut-berumur lebih dari 65 tahun, berada pada angka 1 miliar jiwa, bertambah sekitar 500 juta dengan jarak waktu 27 tahun sebelumnya, 1990.
Jumlah orang tua diproyeksikan akan menjadi 2,1 miliar pada tahun 2050, dan akan mencapai 3,1 miliar pada tahun 2100 umur manusia pada tingkat global akan mencapai 83 tahun (UN, World Population Prospect 2017)
Sekalipun jumlah penduduk dunia pada tahun 2100 diperkirakan akan mencapai 11,2 miliar, prosentase jumlah penduduk usia tua secara presentase, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Jumlah orang tua pada tahun 2100 sudah mencapai lebih dari seperempat dari total populasi dunia.
Bandingkan dengan tahun 1990, yang jumlahnya kurang dari 10 persen, 2017, 13 persen total orang tua, dan 21 persen pada tahun 2050.
Dengan kecenderungan yang seperti itu, maka ungkapan dunia yang semakin abu-abu menjadi benar adanya.
Sebaran angka harapan hidup dan jumlah populasi lanjut usia tentu saja mempunyai sebaran yang berbeda.
Negara-negara kaya dan dipastukan mempunyai kenaikan harapan hidup yang lebih tinggi.
Sementara itu, negara berkembang berada di belakangnya, namun terbagi lagi menurut tingkat pertumbuan ekonomi dan kwalitas pembangunan manusia yang dilaksanakan oleh pemerintah.
Di urutan terakhir adalah negara-negara terkebelakang, umumnya di benua Afrika yang tingkat kenaikan angka harapan hidup rendah, dan juga jumlah populasi yang juga rendah.
Baca juga: Nek Munah Pidie Jaya, KPK, dan Pembangunan Kita (I)
Baca juga: Nek Munah Pidie Jaya, KPK, dan Pembangunan Kita (II)
Baca juga: Nek Munah Pidie Jaya, KPK, dan Pembangunan Kita (III)
Pengalaman Cina Menjadi Negeri Manula
Cina adalah sebuah contoh sempurna bagaimana pemdangunan dan pertumbuhan ekonomi yang dialaminya selama kurang dari 40 tahun, telah membuat negara 2 kali berubah statusnya dari kerangka pandang demografi.
Karena banyaknya anak-anak dan usia muda, periode 1950-1970, Cina berstatus sebagai negara muda -young society.
Status itu segera berubah ada periode 1980-1990 karena jumlah populasinya didominansi oleh orang dewasa, sehingga statusnya berubah menjadi negara dewasa- adult society.
Semenjak tahun 2000 sampai sekarang jumlah orang tua semakin banyak, sehingga transisi demografinya menjadi sempurna menjadi “old society” (Yao &Hubert 2019).