Internasional
Tentara Filipina Bunuh Komandan Abu Sayyaf, Dikenal Sangat Kejam dan Brutal
Tentara Filipina telah membunuh seorang komandan Kelompok Abu Sayyaf (ASG) yang terkenal kejam dan brutal.
Sementara itu, Letnan Kolonel Wilfredo Borgonia, Komandan IB Angkatan Darat ke-35, mengatakan Yadah terlibat dalam penculikan untuk uang tebusan beberapa warga negara asing dan Filipina.
Termasuk mantan istri dan putri mantan Walikota Talipao Tambrin Tulawie pada 2018.
“Aktivitas terbarunya yang dilaporkan, penculikan Rex Triplett Filipina-Amerika di Sirawai, Zamboanga Sibugay, dan Dr. Moreno di Jolo, pada tahun 2020,” kata Borgonia.
Dia menambahkan Yadah juga memainkan peran penting dalam penculikan lima warga negara Indonesia di Malaysia pada Januari 2020.
Baca juga: Agar Masyarakat Mau Divaksin Covid-19, Filipina Bikin Undian Berhadiah Rumah hingga Sapi
“Ini adalah korban penculikan yang diselamatkan di Tawi-Tawi awal tahun ini,” kata Borgonia.
Sementara itu, Al-Al Sawadjaan, menurut Borgonio, adalah seorang pembuat bom dan berusia awal dua puluhan.
“Semua pasukan di bawah JTF-Sulu menggandakan upaya untuk menangkap Mundi Sawadjaan," ujarnya.
"Saudara-saudaranya sekarang sudah mati, dan kami optimis dia juga akan dinetralisir,” kata Gonzales.
“Ketika hari itu tiba, kami dapat mengatakan telah mencapai perdamaian total di provinsi ini," klaimnya.
"Pemerintah daerah dan masyarakat di sini adalah satu dengan kami dalam upaya ini, ”tambahnya.
Baca juga: 4 Militan Abu Sayyaf Tewas Ditembak Pasukan Filipina, Termasuk Calon Pengantin Bom Bunuh Diri
Pasukan operasi menyita karabin M653, pistol kaliber .45, komponen bom, dan 15 ponsel dari rumah Yadah sebelum menahan istrinya, dan menyelamatkan ketiga anaknya.
Sejak Januari 2021, 121 anggota ASG telah terbunuh, ditangkap, atau menyerah kepada pasukan pemerintah di Sulu, menurut militer, 18 di antaranya tewas, 86 menyerah, dan 17 ditangkap.
“Selamat kepada pasukan JTF-Sulu dan mitra kami untuk operasi yang sukses ini,” kata Vinluan/
Dia menambahkan: JTF-Sulu terus menerapkan kampanye habis-habisan untuk menghilangkan kepribadian ASG yang tersisa di provinsi itu.(*)