Kajian Islam
Khutbah Jumat di Masjid HKL Tgk Asnawi Ulee Titi: Tiap Tetes Darah Hewan Kurban Menjadi Malaikat
Khutbah Jumat di Masjid Haji Keuchik Leumiek (HKL) Banda Aceh, Jumat (18/6/2021) menghadirkan Tgk Asnawi Ulee Titi.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Khutbah Jumat di Masjid Haji Keuchik Leumiek (HKL) Banda Aceh, Jumat (18/6/2021) menghadirkan Tgk Asnawi Ulee Titi.
Dari atas mimbar, khatib mengutarakan terkait keutamaan ibadah kurban, yang dilakukan setiap tahunnya oleh umat Muslim.
Kurban sebagaimana diketahui, dilakukan dalam perayaan Idul Adha, berupa menyembelih hewan baik kambing, sapi, unta, domba dan hewan lainnya yang telah dijelaskan dalam Islam.
Dari atas mimbar, khatib Shalat Jumat menerangkan kurban ini telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam surah Al-Kausar.
1. Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.
2. Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).
3. Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah). (QS Al-Kausar).
Baca juga: Khutbah Jumat di Masjid Haji Keuchik Leumiek, Khatib: Kerjakan Kemungkaran Maka Balasannya Kejahatan
Khatib mengutarakan, bahwa Nabi pernah merasa sedih, karena seorang pria mengatakan Rasulullah SAW tidak memiliki anak laki-laki.
Kesedihan tersebut membuat surah Al-Kausar diturunkan, Khatib menerangkan terdapat alasan mengapa Allah SWT tidak memberikan anak laki-laki kepada Rasulullah SAW. Yakni dengan dua alasan:
- Jika Rasulullah memiliki anak laki-laki, dikhawatirkan anak tersebut tidak bisa menjadi penerus Nabi;
- Kedua, jika ada penerus Nabi Muhammad SAW, maka Nabi Muhammad SAW bukan menjadi Nabi terakhir, karena memiliki penerus Nabi lain.
Karena alasan tersebutlah, Allah SWT tidak memberikan anak laki-laki kepada Nabi Muhammad SAW, untuk menjaga kemuliaan Rasulullah SAW.
Baca juga: Khutbah Jumat di Masjid Haji Keuchik Leumiek, Tgk Yasir: Bagaimana Jika Aceh Seperti Palestina?
Surah ini juga memerintahkan Rasulullah SAW untuk berkurban, karena pahala kurban sangat besar di sisi Allah SWT.
Bukan hanya kepada Nabi Muhammad SAW, perintah kurban juga diperuntukkan kepada umat Nabi Muhammad SAW.
Asal Mula Kurban
Khatib juga menceritakan, asal usul kurban, sebagaimana dijelaskan sejarah yang biasa didengar, yakni perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim As untuk menyempurnakan nazarnya.
Pada momen Allah SWT memimpikan Nabi Ibrahim As untuk menyempurnakan nazar, Nabi Ibrahim dalam keadaan bimbang, sehingga malam ini dikenal dengan malam Tarwiyah.