Safrudin Tikam Tukang Cendol hingga Tewas di Pasar, Cekcok Masalah Uang Parkir Seribu
Pengejaran pelaku memang cukup rumit, sebab usai melakukan pembunuhan pelaku langsung kabur ke Medan.
Namun orang itu mengatakan sudah memberikan uang parkir kepada Budi Damanik.
Di sana pelaku menghampiri korban untuk menanyakan perihal masalah parkir tersebut.
Sampai di sana Safrudin malah dipermalukan oleh Budi Damanik.
"Saya sempat tanya sama dia masalah parkir ini. Malah dia mengatakan kalau yang parkir di sana dia. Dia juga menyebutkan beberapa nama orang yang parkir di sana," sebut Safrudin.
Seolah menantang Safrudin, korban membuat malu Safrudin.
Bahkan Safrudin mengetahui kalau korban membawa sebuah obeng di tangannya.
"Dia bilang kamu belum ada apa-apanya sama saya, berdua dengan bapakmu juga saya gak takut," ucap korban saat itu.
Mendengar pernyataan korban, pelaku marah.
Apalagi korban membawa-bawa nama ayah pelaku.
Akhirnya pelaku mengambil pisau badik yang ada di dalam jok motornya.
Ia kembali ke lokasi dan menemui korban.
Di sana korban kembali berseloroh dan mengatakan tikam saja.
"Saya berfikir dia punya ilmu kebal, makanya saya tikam saja," sebutnya.
Usai menikam pelaku, akhirnya korban melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor ke punggur.
Sementara itu, Itri Meliza (40), istri Budi tukang cendol yang dibunuh di kawasan Pasar Jodoh, Lubuk Baja 9 Mei 2021 lalu mengaku lega setelah pelaku ditangkap polisi.