Sebuah Desa di Myanmar Dibakar Pasukan Junta, 2 Lansia Tewas Terbakar

Api cukup besar terekam sistem pelacakan satelit NASA pada pukul 21.52 waktu setempat pada Selasa (15/6/2021).

Editor: Amirullah
HANDOUT / PAUK TOWNSHIP NEWS / AFP
Pasukan Junta membakar sebuah desa berpenduduk 800 orang di Myanmar, Rabu (16/6/2021). 

SERAMBINEWS.COM  - Sebuah desa di Myanmar hangus dibakar pasukan junta pada Rabu (16/6/2021).

Desa bernama Kin Ma, wilayah Magway memiliki penduduk 800 orang.

Akibat pemakaran tersebut, dua lansia terbakar sampai mati.

Demikian disampaikan penduduk desa pada Rabu (16/6/2021).

Televisi pemerintah, MRTV melaporkan kebakaran berlangsung di Kin Ma, wilayah Magway pada Selasa (15/6/2021).

Melansir CNN, Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen apa yang menyebabkan kebakaran tersebut.

Pihak junta juga tidak merespons saat dimintai konfirmasi oleh media.

Baca juga: Lowongan Kerja BUMN PT Virama Karya Terbaru, Simak Persyaratannya

Baca juga: Penyelewenangan Dana Desa Berkedok Bimtek Masif, Diduga Ada Keterlibatan Oknum Institusi Negara

"Ada sekitar 30 rumah tersisa di wilayah Kin Ma yang luluh lantak terbakar."

"Sekitar 200 rumah menjadi tumpukan abu dan batu bata," kata beberapa penduduk desa yang memberikan laporan lewat telepon dan foto-foto yang diterima Reuters.

Api cukup besar terekam sistem pelacakan satelit NASA pada pukul 21.52 waktu setempat pada Selasa (15/6/2021).

Penduduk desa yang enggan disebutkan namanya mengatakan, pasukan keamanan membakar Kin Ma setelah menghadapi lawan junta.

Seorang sukarelawan berusia 32 tahun yang membantu orang-orang yang mengungsi dari desa mengatakan, dua orang yang tewas adalah penduduk lanjut usia.

Baca juga: Buronan Kelas Kakap Adelin Lis Ditangkap di Singapura, Pihak Indonesia Tak Diizinkan Jemput Langsung

Baca juga: Cinta Sejenis Berujung Pembunuhan, Rian Tewas Dianiaya 9 Pria, Jasadnya Dibakar

Keduanya tidak dapat meninggalkan rumah selama kebakaran.

Dia mengatakan, beberapa orang kembali ke desa pada hari Rabu dan menemukan mayat.

Sebagian besar penduduk desa tetap bersembunyi di hutan terdekat, kata penduduk desa yang berbicara dengan Reuters.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved