Berita Banda Aceh

J&T Terus Perketat Pengiriman Setiap Paket & Kooperatif Setiap Diminta Bantu Pengungkapan

Keberadaan sabu-sabu terdeteksi setelah paket UPS itu melewati pemeriksaan X-Ray.

Penulis: Misran Asri | Editor: Ibrahim Aji
FOR SERAMBINEWS.COM
Pihak Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) didampingi dari personel Lanud SIM serta dua petugas J&T (Jongkok) berfoto bersama saat menyerahkan barang bukti (BB) UPS kepada pihak Kepolisian, Kamis (17/6/2021). 

Keberadaan sabu-sabu terdeteksi setelah paket UPS itu melewati pemeriksaan X-Ray.

Laporan Misran Asri | Banda Ace

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pengiriman PT J&T Ekspress akan bekerja sama dengan aparat keamanan dan akan kooperatif bila ada barang terlarang, ternyata dikirim melalui jasa pengiriman cepat tersebut.

Hal tersebut diungkap oleh Operational Manager J&T Aceh, Fajrul Alam, kepada Serambinews.com, Sabtu (19/6/2021), terkait temuan empat paket sabu-sabu seberat 1.020 gram yang dimasukkan oleh pengirim di dalam Uninterruptible Power Supply (UPS).

Belakangan paket UPS yang diantar oleh dua petugas J&T Aceh ke Cargo Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) diketahui terisi sabu-sabu yang berusaha diselundupkan oleh pengirim.

Keberadaan sabu-sabu terdeteksi setelah paket UPS itu melewati pemeriksaan X-Ray.

Baca juga: Varian Delta Dinilai Lebih Berbahaya, IDI Ingatkan Orang Berusia Muda untuk Mewaspadainya

Baca juga: Sembilan Titik Traffic Light di Dalam Kota Banda Aceh Sedang Dibangun ATCS, Berikut Titik-titiknya

"Kebetulan pada saat paket UPS itu terdeteksi diisi sabu oleh pengirim, dua petugas kami itu masih ada di sana dan langsung dimintai keterangannya oleh petugas," terang Fajrul.

Dua petugas J&T serta pihak manajemen tentunya sangat-sangat kooperatif.

Artinya mereka akan. sangat terbuka dan membantu petugas untuk mengungkap kasus pengiriman paket terlarang itu, termasuk  menyerahkan semua data-data yang berkaitan dengan pengirim.

"Kami juga perlu luruskan sedikit, di dalam pemberitaan online yang terlihat ada dua orang dengan posisi jongkok di depan petugas, itu adalah petugas kami dari J&T Aceh yang mengantar paket itu, bukan tersangka," ungkap Fajrul Alam.

Ia pun menyebutkan J&T akan terus memproteksi proses pengiriman. Bahkan sebagai bentuk safety dan jaga-jaga petugas dan manajemen, pihaknya turut meminta foto copy KTP pengirim dan memotret wajah si pengirim sebuah paket.

Baca juga: Jumlah Pasien Positif Covid-19 di Aceh Tengah Capai 555 Orang, 21 Meninggal Dunia

Baca juga: Warga Enam Desa di Woyla Timur Sulit Dapat Sinyal HP, Sampai Naik Gunung untuk Cari Jaringan

"Kalau memamg paket itu kami ada indikasi kami curigai, akan kami minta dibuka langsung oleh pengirim di tempat.

Jadi, safety kita cukup bagus.sebenarnya.

Kalau pengirim keberatan untuk membukanya, kita tolak dikirim melalui J&T.

Sementara paket UPS yang dikirim hari itu ternyata di dalamnya berisi sabu-sabu, kami pikir murni hanya UPS. Ternyata di dalamnya diisi sabu," ungkap Fajrul Alam.

Ia pun kembali menjelaskan di dalam foto yang ada ada dua pria dengan posisi jongkok di depan petugas di dalam sejumlah website dan sudah diberitakan secara luas bukan tersangka penyelundupan sabu, melainkan petugas J&T yang mengantar paket saat itu.(*)

Baca juga: Drama COD, Ibu Ini Ngamuk Datangi Kurir hingga Mencak-mencak Gegara Minta Uang Dikembalikan

Baca juga: Sorot Putusan PN, Mahasiswa Minta PT Bebaskan Nelayan Aceh yang Tolong Rohingya di Tengah Laut 

Baca juga: DPRK Minta Pemko Segera Realisasikan Sistem Parkir Nontunai, Penting untuk Peningkatan PAD

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved