Internasional

Pemimpin Sipil Sudan Minta Bantuan AS, Berbicara dengan Israel Tentang Normalisasi Kedua Negara

Para pemimpin sipil Sudan meminta bantuan Amerika Serikat (AS) agar segera berbicara dengan Israel, bagian dari normalisasi hubungan kedua negara.

Editor: M Nur Pakar
Courtesy
Menteri Intelijen Israel Eli Cohen (kiri) bersingungan tangan dengan Menteri Pertahanan Sudan Yassin Ibrahim di Khartoum, Senin (25/1/ 2021) 

SERAMBINEWS.COM, KHARTOUM - Para pemimpin sipil Sudan meminta bantuan Amerika Serikat (AS) agar segera berbicara dengan Israel, bagian dari normalisasi hubungan kedua negara.

Menanggapi hal itu, Pemerintahan Joe Biden mendesak pemerintah Israel untuk mulai terlibat dengan para pemimpin sipil Sudan.

Bukan hanya militer, tetapi sebagai bagian dari proses normalisasi antara kedua negara, kata pejabat Israel, seperti dilansir Axios, Kamis (24/6/2021).

Latar belakang: Sudan diperintah oleh dewan sipil-militer transisi, tetapi pemerintah Israel telah berkomunikasi hampir secara eksklusif dengan militer.

Dimulai dengan pertemuan puncak 18 bulan lalu antara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Jenderal Abdel Fatah al-Burhan, ketua dewan pemerintahan Sudan.

Sementara Burhan mendorong proses normalisasi ke depan, ada keraguan kuat di pihak sipil, banyak di antaranya tetap ada hingga saat ini.

Baca juga: VIDEO Angkatan Bersenjata Mesir dan Sudan Latihan Militer Bersama dalam Misi Penjaga Sungai Nil

Menteri Luar Negeri Mariam al-Mahdi, misalnya, menentang penghapusan undang-undang boikot Israel.

Pejabat tinggi lainnya, seperti Menteri Kehakiman Nasreldin Abdelbari, lebih mendukung proses normalisasi.

Sedangkan AS percaya peningkatan kontak antara pemerintah Israel dan faksi sipil pemerintah Sudan dapat memajukan proses normalisasi.

Dalam pertemuan baru-baru ini dengan kuasa usaha AS di Khartoum, Brian Shukan, pejabat senior sipil Sudan mengatakan Israel hanya terlibat dengan militer dan dinas intelijen.

Sehingga, meminta pemerintah AS untuk campur tangan, kata pejabat Israel.

Pejabat Departemen Luar Negeri kemudian menyampaikan pesan itu ke Kementerian Luar Negeri Israel dan kantor perdana menteri.

Untuk menjelaskan Departemen Luar Negeri juga percaya Israel harus bekerjasama dengan Sudan melalui saluran sipil.

Baca juga: Rusia Bangun Pangkalan Angkatan Laut, Sudan Nilai Berbahaya, Harus Ditinjau Ulang

“Mereka tidak meminta kami untuk berhenti bekerja dengan militer tetapi meminta kami untuk mulai bekerja dengan pemerintah sipil juga,” kata seorang pejabat Israel.

Seorang pejabat Departemen Luar Negeri menolak berkomentar.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved