Internasional
China Gembar-gemborkan Perannya Dalam Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Timur Tengah dan Afrika
Pemerintah China mulai menggembar-gemborkan perannya dalam Pasukan penjaga perdamaian PBB di Timur Tengah dan Afrika.
SERAMBINEWS.COM, BEIJING - Pemerintah China mulai menggembar-gemborkan perannya dalam Pasukan penjaga perdamaian PBB di Timur Tengah dan Afrika.
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, Jumat (25/6/2021) mengatakan China tetap berkomitmen pada upaya penjaga perdamaian PBB.
Dia menyatakan mana lebih dari 2.400 tentara dan polisi China bertugas dalam Pasukan penjaga perdamaian PBB.
Itu menjadi sebuah kontribusi yang menggarisbawahi peningkatan keunggulan China di badan dunia itu.
Berbicara pada Jumat (25/6/20210) di sebuah simposium untuk menandai peringatan 50 tahun masuknya China ke PBB, Wang Yi mengatakan China telah memenuhi janji.
Untuk membentuk pasukan penjaga perdamaian yang siaga dengan 8.000 tentara dan 300 petugas polisi yang siap dikerahkan untuk misi PBB setiap saat bila diperlukan.
Baca juga: Ketegangan di Pasifik Meningkat, Australia Siap Bersama AS Atau Sendirian Melawan China
Dilansir AP, pengaruhnya memungkinkan China untuk menggalang dukungan luas di antara negara-negara berkembang.
Tetapi AS dan negara-negara demokrasi Barat lainnya semakin waspada tentang perannya.
Terutama dalam memadamkan kritik terhadap catatan hak asasi manusianya dan mengendalikan upaya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menyelidiki asal-usul vrus Corona.
Pejabat China yang setia kepada Partai Komunis yang berkuasa melayani dalam berbagai peran berpengaruh di PBB.
China mengirim lebih banyak penjaga perdamaian ke lapangan daripada anggota tetap Dewan Keamanan (DK) PBB lainnya dan memberikan jumlah dana terbesar kedua untuk operasi setelah AS.
Juga, para diplomat China secara rutin mengutip piagam PBB dan apa yang disebutnya sebagai norma-norma hubungan internasional.
Khususnya dalam menolak kritik atas penahanannya terhadap minoritas Muslim dan tindakan keras terhadap demokrasi kebebasan berbicara di Hong Kong.
Republik Rakyat Cina diterima ke dalam badan dunia pada tanggal 25 Juni 1971.
Baca juga: Tanda-tanda Perang Makin Terlihat, AS Kirim Kapal Induk USS Ronald Reagan ke Laut China Selatan
Didukung oleh negara-negara berkembang dan blok Soviet, menggantikan pemerintah Nasionalis Chiang Kai-shek yang telah melarikan diri ke pulau Taiwan di tengah perang saudara pada tahun 1949.