Berita Banda Aceh
Berkat Tindakan Ini Keumamah (Ikan Kayu) di Aceh Semakin Higienis dan Berkualitas
Selama ini ada orang yang ogah makan keumamah (ikan kayu) mungkin saja karena berpikir bahwa proses pengolahannya kurang higienis
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Muhammad Hadi
Tim juga memberikan dandang aluminium menggantikan drum bekas yang digunakan produsen untuk merebus ikan tongkol.
Terakhir, tim memperkenalkan praktik produksi keumamah yang lebih baik untuk menghasilkan produk yang berkualitas, aman dikonsumsi, dan higienis.
Pelaksanaan kegiatan ini, kata Ir Syahrizal MT, Anggota Program Pengabdian dari Jurusan Teknik Elektro dan Komputer Fakultas Teknik USK kepada Serambinews.com, Minggu (27/6/2021) pagi, mencakup konstruksi tempat produksi dan tungku selama tiga bulan, yakni dari April hingga Juni 2021.
Kemudian, dilanjutkan dengan pelatihan dan monitoring hingga September 2021.
Kegiatan ini, menurutnya, dilaksanakan di tempat usaha sekaligus rumah tinggal mitra pertama, yakni Zainuddin di Gampong Deah Raya, Banda Aceh.
Juga dilakukan di tempat usaha sekaligus rumah tinggal mitra kedua, yakni M Djamil, juga warga Gampong Deah Raya, Banda Aceh.
Baca juga: Hasil Euro 2020 - Italia Susah Payah Menang di Babak Extra Time, Dua Lawan Kuat Menanti Gli Azzurri
Manfaat kegiatan ini, kata Ir Syahrizal, adalah untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih bersih dan lebih rapi.
Selain itu, tungku baru yang mereka perkenalkan berhasil memperbaiki kualitas pembakaran menjadi lebih hemat dalam penggunaan kayu dibandingkan tungku terbuka sekaligus dapat menekan biaya produksi.
"Tungku baru ini juga memperbaiki pembakaran menjadi lebih bersih dan minim emisi asap sehingga dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih nyaman, sehat, dan tenteram," kata Wakil Rektor Bidang Nonakademik Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh ini.
Ditanya apa kendala utama dalam processing keumamah, Syahrizal menyebutkan bahwa
proses perebusan sering terkendala karena kebutuhan kayu yang cukup banyak dan biaya besar.
Maka, untuk menghemat pengeluaran, pengusaha biasanya mempersingkat waktu perebusan.
Tindakan tersebut, menurutnya, menyebabkan produk keumamah kurang steril/masak dan kurang hieginis.
Tim peneliti ini pun menawarkan solusinya.
"Tungku adalah solusinya, karena dapat menekan pemakaian kayu, tapi menghasilkan panas yang intens untuk dapat merebus ikan dalam waktu lebih singkat menjadi steril/masak dan higienis," ujarnya.
Solusi kedua adalah penggunaan rak penyimpanan kayu. Rak ini akan membantu proses pengeringan kayu dan melindunginya dari cuaca hujan.
Baca juga: Hasil Euro 2020 - Wales Hancur di Johan Cruyff Arena, Ini Calon Lawan Denmark di Perempat Final