Breaking News

Berita Bireuen

Kepala dan Guru Sekolah Penggerak di Bireuen Ikut In House Training, Ini Beda dengan Sekolah Biasa

Kegiatan dibuka Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen, Drs M Nasir MPd diwakili Sekretaris Disdikbud Bireuen, Afwadi BA, Senin (28/6/2021)

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
Dokumen Panitia
Kepala sekolah dan guru sekolah penggerak mengikuti In House Training (IHT) tahap II mulai Senin (28/6/2021) 

Adapun kekuatan sekolah penggerak di samping sekolah diberi tugas-tugas, juga diikuti dukungan anggaran dinamakan Bos Kinerja, ini yang membedakan.

"Sehingga kepala sekolah punya modal mengerakkan sekolah penggerak dari segi finansialnya," papar  Alfian.

Sekolah penggerak merupakan sebagai katalis atau perangsang bagi sekolah-sekolah lain, yang diharapkan ke depan, semua sekolah di Aceh maupun juga di Indonesia dapat menjadi sekolah penggerak.

"Keunikan di sekolah pengerak ini bukan saja diintruksikan kementerian, tetapi juga diberikan kewenangan kepada pemerintah daerah khususnya Dinas Pendidikan untuk bisa sama-sama mendampingi sekolah penggerak," kata Alfian. 

Sedangkan In House Training harus selesai dilaksanakan sebelum tahun ajaran baru, setelah itu ada program lanjutan seperti lokakarya, komunitas belajar, learning komonity atau lainnya.

Kemudian berkesinambungan hingga harapan dari sekolah pengerak dapat  terwujud, baik untuk sekolah di perkotaan maupun di sekolah pinggiran. 

Dalam pelaksanaan sekolah penggerak tidak menganggu inputnya yang disasar adalah proses dan out putnya.

Di Kabupaten Bireuen ada 19 sekolah penggerak. Rinciannya tiga TK, 10 SD, dan enam SMP. 

Jumlah ini sudah ditambah dari kuota awal, yakni SD dari tujuh sekolah menjadi 10, SMP dari empat menjadi enam, dan PAUD/TK tetap tiga. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved