Internasional
Kaum Wanita Lebanon Krisis Pembalut, Popok Bayi dan Kain Lap Jadi Pengganti
Krisis ekonomi Lebanon telah mempengaruhi kebutuhan kaum wanita, terutama pembalut saat haid atau datang bulan.
SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Krisis ekonomi Lebanon telah mempengaruhi kebutuhan kaum wanita, terutama pembalut saat haid atau datang bulan.
Dengan melonjaknya harga di Lebanon yang dilanda krisis, seperti Sherine tidak mampu lagi membeli pembalut.
Jadi, setiap bulan, dia terpaksa membuatnya sendiri menggunakan popok bayi atau bahkan kain lap.
"Dengan semua kenaikan harga dan rasa frustrasi karena tidak mampu mengatur, saya lebih baik berhenti mengalami menstruasi sama sekali," kata wanita berusia 28 tahun itu kepada AFP, Kamis (1/7/2021).
Harga pembalut menstruasi, yang sebagian besar diimpor, telah meningkat hampir 500 persen sejak dimulainya krisis keuangan yang oleh Bank Dunia disebut sebagai salah satu yang terburuk di dunia sejak tahun 1850-an.
Paket handuk sanitasi sekarang berharga antara 13.000 dan 35.000 pound Lebanon antara $8,60 dan $23 dengan nilai tukar resmi, naik dari hanya 3.000 pound ($2) sebelum krisis ekonomi.
Baca juga: Lebanon Dihantam Krisis Bahan Bakar, Mobil Mogok, Dokter Naik Taksi ke Rumah Sakit
Dengan lebih dari separuh populasi hidup dalam kemiskinan, puluhan ribu wanita sekarang putus asa mencari alternatif yang terjangkau.
Sherine awalnya beralih ke pembalut murah yang katanya menyebabkan iritasi kulit, tetapi bahkan itu menjadi terlalu mahal.
“Saat ini, saya menggunakan handuk dan potongan kain,” katanya.
“Awalnya, saya merasa kalah,” kata ibu muda itu kepada AFP, rambutnya diikat di sanggul.
“Tetapi saya memilih untuk mengutamakan putri saya," ujarnya.
"Saya lebih suka membeli susunya," tambahnya.
"Adapun saya, saya bisa melakukannya,” ungkapnya.
Tapi itu sering berarti mengganti beberapa popok yang diberikan toko amal untuk balitanya, memotong masing-masing menjadi dua untuk membuat dua pembalut terpisah.
Dia mengatakan ada proses, trial and error.
Baca juga: Protes Jalanan Berlanjut di Lebanon, Penghalang Jalan Pindah dari Satu Kota ke Kota Lain