Viral Medsos

Pemadam Kebakaran Malaysia Kenang saat Membantu Kebakaran Hebat Tahun 1997 di Sumatera Selatan

Pemadam kebakaran Malaysia kenang saat terjun ke Indonesia tepatnya di Sumatera Selatan untuk memadamkan api.

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Safriadi Syahbuddin
Facebook / Jabatan Bomba & Penyelamat Malaysia (Fire & Rescue Department of Malaysia)
Pemadam kebakaran Malaysia kenang saat terjun ke Indonesia tepatnya di Sumatera Selatan untuk memadamkan api. 

Lalu pada tahun 1998, lebih dari 45.000 hutan lindung di Kalimantan Timur juga turut hilang.

Asap dari kebakaran juga berdampak besar pada ekologi kawasan, mengurangi paparan sinar matahari, dan memperlambat proses fotosintesis.

Baca juga: Brimob Aramiah Bantu Korban Kebakaran di Kampung Simpang Empat Aceh Tamiang

Sementara World Wildlife Fund (WWF) menyebut bencana ini sebagai insiden kebakaran hutan terbesar dalam sejarah.

Adapun kerugiannya sendiri menyentuh angka hampir 5 juta dollar AS.

Penelitian lain menyebutkan, dampak dari kebakaran pada tahun itu menyebabkan stunting pada anak.

Menurut pemberitaan Kompas.com, 18 Maret 2019, sebuah studi yang diterbitkan di jurnal PNAS menyatakan, kebakaran 1997 menyebabkan anak-anak yang lahir pada masa itu lebih pendek 3,3 sentimeter.

Selain itu, penelitian ini juga menemukan udara beracun dapat menyaring pasokan oksigen pada janin yang berdampak pada perubahan permanen. Hal ini lalu menyebabkan berat badan anak yang lahir lebih rendah.

Baca juga: Bikin Geleng-geleng, Warga Malaysia Ini Pukul Pemadam Kebakaran yang Sedang Bertugas, Ini Masalahnya

Terjadinya kebakaran

Menurut New York Times, kebakaran hutan memang mudah merambat dan terjadi di Indonesia serta Malaysia.

Ini karena, banyak perusahaan yang menggunakan api sebagai salah satu cara untuk membuka lahan dengan cara yang murah namun ilegal.

Selain itu, penyebab lain kebakaran hutan pada waktu itu adalah adanya fenomena iklim El Nino atau menghangatnya suhu muka laut yang mengakibatkan kekeringan di wilayah Asia terutama Indonesia.

Pada tahun itu, fenomena El Nino tak hanya terjadi di wilayah Asia, namun juga menyebar hingga ke Australia.

Beberapa peneliti menduga, kebakaran hebat yang terjadi merupakan akibat dari kekeringan yang melanda wilayah Indonesia pada saat itu.
Harian Kompas, 2 Juli 1997 memberitakan, El Nino yang paling besar terjadi tahun 1982-1983 dan 1986- 1987.

Pada periode itu, Indonesia, India, Australia, Afrika mengalami kemarau panjang, sementara Amerika dan Eropa dilanda banjir besar.

Meski demikian, pemerintah kala itu menyebut, cuaca panas lah yang menjadi penyebab utama kebakaran hutan di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

Baca juga: Korban Kebakaran di Gandapura Terima Bantuan Mulai Beras Sampai Sajadah

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved