Vaksin Johnson & Johnson Diklaim Bisa Beri Kekebalan yang tak Berkurang Setidaknya hingga 8 Bulan

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip CNN pada Kamis (1/7/2021), pihak Johnson & Johnson menyebut  vaksinnya punya kekuatan yang lebih baik.

AFP / File / ANDREW CABALLERO-REYNOLDS
Seorang petugas melakukan penelitian vaksin virus Corona di AS. 

WASHINGTON DC - Vaksin Johnson & Johnson diklaim bisa memberikan kekebalan lebih lama dan perlindungan yang lebih memadai dalam menghadapi Covid-19 varian delta.

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip CNN pada Kamis (1/7/2021), pihak Johnson & Johnson menyebut  vaksinnya punya kekuatan yang lebih baik dibanding lainnya.

"Data saat ini menunjukkan, selama delapan bulan, vaksin tunggal Johnson & Johnson menghasilkan respons antibodi penetralisir yang kekuatannya tidak berkurang," ujar Dr. Mathai Mammen, kepala penelitian dan pengembangan vaksin Johnson & Johnson.

"Kami mengamati peningkatan vaksin ini dari waktu ke waktu," tambahnya.

Baca juga: TNI Bersama Masyarakat Gotong Royong di Lhok Boat Aceh Jaya

Baca juga: Babinsa Dampingi Petugas Puskesmas Baiturrahman Lakukan Contact Tracing Virus Corona terhadap Warga

Baca juga: Abusyik, Bupati Pidie Disuntik Vaksin Sinovac Dosis ke 2, Ini Imbauannya Mencegah Covid-19

Perusahaan itu mengatakan, satu dosis vaksin Johnson & Johnson, memunculkan respons antibodi yang bertahan lama dan menghasilkan sel-sel kekebalan--yang disebut sel-T--yang bertahan delapan bulan juga.

Dr. Dan Barouch dari Beth Israel Deaconess Medical Center dan Harvard Medical School dan rekan-rekannya, juga menguji darah yang diambil dari 20 sukarelawan pada tahap awal atau uji coba vaksin Fase 1/2.

"Data ini menjanjikan dan meyakinkan," kata Barouch pada CNN. “Data menunjukkan bahwa respons sel T, termasuk sel T CD8+ yang mencari dan menghancurkan sel yang terinfeks, bertahan selama jangka waktu delapan bulan,” kata perusahaan itu, tanggapi penelitian Barouch.

Pfizer/BioNTech dan Moderna, sebelumnya sama-sama mengatakan bahwa vaksin dua dosis mereka melindungi setidaknya selama enam bulan.

Baca juga: Pulau Jawa Tertinggi Angka Kematian Akibat Covid-19, Pemerintah Diminta Tutup Gerbang Internasional

Baca juga: Filipina Minta UEA Bebaskan Hukuman Pekerja Negaranya, Terjebak Akibat Larangan Penerbangan

Baca juga: Arab Saudi Tangkap 12 Warga dan Ekspatriat, Menerima Suap, Manipulasi Status Kesehatan Covid-19

Meski begitu, para peneliti di Universitas Washington di St. Louis menyatakan, perlindungan yang didapat dari vaksin harus bertahan lebih lama dari itu, bahkan selama bertahun-tahun.

Di sisi lain, Barouch dan timnya juga sempat menguji darah dari sukarelawan yang divaksinasi terhadap varian virus yang paling mengkhawatirkan, termasuk varian Delta, Beta, dan Gamma, dengan vaksin Johnson & Johnson. Hasilnya di luar dugaan.

“Kami melihat cakupan antibodi penetralisir yang kuat dari varian tersebut,” kata Barouch.

"Antibodi penetralisir adalah protein sistem kekebalan yang menonaktifkan virus sebelum dapat bereplikasi," tambahnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Vaksin Johnson & Johnson Diklaim Bisa Beri Kekebalan Lebih Lama"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved