Varian Delta
Awalnya Nyaris Terbebas dari Covid-19, Israel Kini Kesulitan Atasi Serangan Varian Delta
Akhirnya, lonjakan kasus kembali terjadi, memaksa Perdana Menteri Naftali Bennett untuk menerapkan kembali beberapa pembatasan dan....
SERAMBINEWS.COM - Tak ada yang meragukan kemampuan Israel dalam mengatasi pandemi virus corona. Israel menjadi yang tercepat menggencarkan program vaksinasi Covid-19.
Berkat kesigapan pemerintah dalam vaksinasi, Israel nyaris terbebas dari Covid-19 dan bersiap hidup normal.
Namun semuanya itu buyar saat varian Delta datang menyerang.
Reuters mengabarkan, di bawah kebijakan baru, pemerintah ingin orang Israel belajar hidup berdampingan dengan virus tanpa lockdown.
Tapi hal ini diyakini membuat sebagian besar masyarakat lengah dengan tidak bermasker dan mengabaikan protokol kesehatan lainnya.
Dimulainya kehidupan normal Israel ini ironisnya diikuti oleh kehadiran varian Delta yang lebih menular.
Akhirnya, lonjakan kasus kembali terjadi, memaksa Perdana Menteri Naftali Bennett untuk menerapkan kembali beberapa pembatasan dan mengatur ulang strategi melawan Covid-19.
Lockdown terakhir Israel diberlakukan pada Desember lalu, sekitar seminggu setelah dimulainya apa yang telah menjadi salah satu program vaksinasi tercepat di dunia.
Sekitar 60% dari 9,3 juta penduduk Israel telah menerima setidaknya satu suntikan vaksin Pfizer/BioNtech. Pemerintah juga menawarkan suntikan ketiga kepada orang-orang dengan sistem kekebalan yang terganggu.
Sekarang, infeksi Covid-19 harian mencapai sekitar 450. Varian Delta, yang pertama kali diidentifikasi di India, sekarang mencakup sekitar 90% kasus.
"Kondisinya tidak akan seburuk sebelumnya. Tapi, jika melihat peningkatan kasus yang cukup parah, maka kita harus mengambil langkah lebih lanjut," ungkap Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Israel Nachman Ash.
Sejalan dengan itu, Ran Balicer, ketua panel ahli pemerintah tentang Covid-19, mengatakan, Israel rata-rata memiliki sekitar lima kasus virus yang parah dan satu kematian per hari dalam seminggu terakhir.
Padahal, sebelum varian Delta muncul, Israel sama sekali tidak mencatat satupun kematian terkait Covid-19 dalam dua minggu.
Memperhatikan dampak varian Delta, dia menyebutkan, panel menyarankan agar berhati-hati atas penghapusan pembatasan.
Beberapa penelitian menunjukkan, meskipun tinggi, efektivitas vaksin Pfizer/BioNTech terhadap varian Delta lebih rendah dibanding strain virus corona lainnya.