Internasional
Jurnalis Wanita The New York Times Menolak Bungkam, Walau Jadi Target Penculikan Agen Iran
Jurnalis wanita Iran-Amerika yang menjadi target penculikan oleh rezim Iran menolak dibungkam dan akan melanjutkan pekerjaannya.
Plot speedboat itu menetas setelah upaya untuk memikat Alinejad ke negara ketiga di Timur Tengah gagal.
Juru bicara Presiden AS Joe Biden Jen Psaki mengatakan:
"Kami dengan tegas mengutuk rencana berbahaya dan tercela Iran.
"Dilaporkan akan menculik seorang warga AS di tanah AS."
Seorang juru bicara Pemerintah Iran menyebut tuduhan itu tidak berdasar dan konyol.
Teheran belum berhasil menculik para pembangkang dari AS dan Eropa, tetapi upayanya lebih dekat ke dalam negeri lebih membuahkan hasil.
Pada 2019, Ruhollah Zam, seorang penulis dan pembangkang yang melarikan diri dari negara itu pada 2011, dipancing dari rumahnya di Prancis ke Irak.
Dia ditangkap oleh polisi Irak dan diserahkan kepada agen Iran.
Dia menghadapi pengadilan palsu di Iran dan dihukum mati pada Desember 2020.
Pembangkang Amerika-Iran Jamshid Sharmahd, yang bertindak sebagai juru bicara organisasi pembangkang yang berbasis di AS, ditipu untuk mengunjungi Dubai, tempat ia diculik oleh agen Iran.
Dia tetap berada di penjara di Iran, dan mengikuti apa yang disebut Amnesty International sebagai pengadilan yang sangat tidak adil.
Dia sekarang dalam bahaya dieksekusi.
Baca juga: Polisi Hong Kong Tangkap Mantan Jurnalis Senior Apple Daily di Bandara, Ini Tuduhannya
Putranya Shayan Sharmahd mengatakan kepada Associated Press:
“Kami mencari dukungan dari negara demokratis mana pun, negara bebas mana pun."
"Anda tidak bisa begitu saja menjemput seseorang di negara ketiga dan menyeretnya ke negara Anda.”(*)