Internasional
Banjir Bandang Terjang Uni Eropa, Jerman Barat Alami Dampak Paling Parah
Korban tewas akibat banjir bandang di Uni Eropa sudah mencapai 100 orang lebih sampai Jumat (16/7/2021).
Terlebih lagi, hujan yang terus berlanjut diperkirakan akan terjadi di bagian barat, di mana ketinggian air di sungai Rhine dan anak-anak sungainya meningkat secara berbahaya.
Sekitar 1.000 tentara telah dikerahkan untuk membantu operasi penyelamatan dan pembersihan puing-puing di kota-kota dan desa-desa yang terkena dampak.
Jalan-jalan dan rumah-rumah terendam air, mobil-mobil yang terbalik dan pohon-pohon yang tumbang dapat terlihat di mana-mana air banjir telah lewat.
Sementara beberapa distrik terputus dari dunia luar.
Di Ahrweiler beberapa rumah runtuh total, meninggalkan kesan bahwa kota itu telah dilanda tsunami.
Sedikitnya 20 orang dipastikan tewas di Euskirchen, salah satu kota yang paling parah dilanda bencana di utara.
Bagian tengahnya yang biasanya berduri dan bentang telah berubah menjadi tumpukan puing, dengan fasad rumah terkoyak oleh banjir yang deras.
Menambah kesengsaraan kota, bendungan di dekatnya tetap berisiko jebol.
Baca juga: VIDEO - Suasana Pengungsian Korban Banjir di Aceh Besar
"Empati dan hati saya untuk semua orang yang dalam bencana ini kehilangan orang yang mereka cintai, atau yang masih mengkhawatirkan nasib orang yang masih hilang," kata Merkel kepada wartawan di Washington.
Dia mengatakan pemerintahnya tidak akan meninggalkan mereka yang terkena dampak sendirian dengan penderitaan mereka," menambahkan bahwa mereka sedang melakukan
Pensiunan Annemarie Mueller (650 memandangi taman dan garasinya yang banjir dari balkonnya, mengatakan kota Mayen sama sekali tidak siap untuk kehancuran.
"Dari mana datangnya semua hujan ini? Ini gila," katanya kepada AFP.
mengingat air banjir yang menerjang jalanannya pada malam hari.
"Itu membuat suara yang sangat keras dan mengingat seberapa cepat itu turun, kami pikir itu akan mendobrak pintu," katanya.
Lima orang masih hilang di Belgia dan tentara telah dikirim ke empat dari 10 provinsi di negara itu untuk membantu penyelamatan dan evakuasi.