Deteksi Tuna
XL Axiata-BROL Perkaya Fitur Aplikasi Laut Nusantara, Nelayan Bisa Deteksi Lokasi Tuna
Ketiganya adalah ikan bernilai ekonomi tinggi dan menjadi primadona di pasar dunia. Fitur baru ini sudah bisa dimanfaatkan para nelayan sejak Juli 202
Penulis: Mawaddatul Husna | Editor: Ansari Hasyim
Pada 2017, Indonesia memasok lebih dari 16 persen produksi Tuna, Tongkol dan Cakalang dunia. Dari data Kementerian Kelautan dan Perikanan, selama triwulan I 2021 komoditas Tuna, Tongkol, dan Cakalang (CTC) menempati primadona kedua untuk ekspor dengan nilai 228,55 juta dollar AS atau 13,08 dari total nilai ekspor sektor perikanan.
Hal ini menjadikan Tuna, Tongkol, dan Cakalang menjadi prioritas KKP. Sementara itu, Lemuru merupakan ikan khas/spesifik di selat Bali.
Ia menyebutkan sejauh ini sudah ada 55 ribu pengguna aktif aplikasi Laut Nusantara. Mayoritas pengguna merupakan masyarakat nelayan yang tersebar di seluruh Indonesia melalui sosialisasi yang diselenggarakan bersama Balai Riset dan Observasi Laut maupun instansi lainnya seperti BAKAMLA dan Pemerintah Daerah.(*)
Baca juga: PJGL Adakan Pelatihan Wartawan di Objek Wisata Singah Mulo Putri Betung, Peserta Diajak Arung Jeram
Baca juga: Kesbangpol Aceh Gelar Dialog Isu Aktual ke-VII di Aceh Timur
Baca juga: Kesbangpol Aceh Gelar Dialog Isu Aktual ke-VII di Aceh Timur