Internasional
Sejarah Perluasan Masjidil Haram dari Masa ke Masa, Tambah Kuota Jamaah Haji dari Tahun ke Tahun
Al-Masjid Al-Haram, atau sebagaimana diterjemahkan, Masjidil Haram, merupakan situs paling suci dalam Islam, terletak di jantung kota Mekkah
Pada tahun 2011, rincian lebih lanjut tentang perluasan diumumkan, meliputi area seluas 400.000 meter persegi.
Dimana yang akan meningkatkan kapasitas masjid dari 770.000 menjadi lebih dari 2,5 juta jamaah setelah selesai.
Baca juga: Arab Saudi Izinkan Penggunaan Campuran Vaksin Covid-19
Pada Juli 2015, Raja Salman meluncurkan lima megaproyek sebagai bagian dari Proyek Ekspansi Raja Abdullah, seluas 456.000 meter persegi.
Proyek ini dilakukan oleh Saudi Binladin Group.
Setelah merebaknya Covid-19, dan untuk pertama kalinya dalam sejarah, pada 5 Maret 2020 Masjidil Haram mulai ditutup pada malam hari untuk kehadiran jamaah yang dibatasi.
Pada 4 Oktober 2020, umrah dilanjutkan secara bertahap dalam tiga fase.
Fase pertama dibatasi untuk warga negara Arab Saudi dan ekspatriat dari dalam Kerajaan untuk menutupi hanya 30 persen dari kapasitas masjid.
Sehingga, memungkinkan hanya 6.000 jamaah untuk melakukan umrah dan shalat dengan mengenakan masker dan menjaga jarak sosial.
Baca juga: Arab Saudi Persiapkan 135 Ulama dan Imam Pendukung Jamaah Haji
Fase kedua juga terbatas pada penduduk setempat, dengan cakupan kapasitas 75 persen, memungkinkan 15.000 jamaah dan 40.000 jamaah memasuki Masjidil Haram sehari.
Fase terakhir membuka pintu bagi peziarah dan jamaah dari luar Kerajaan untuk melakukan umrah.
Mencakup 100 persen kapasitas masjid, yang berarti 20.000 peziarah, 60.000 jemaah, dan 19.500 pengunjung diizinkan masuk ke dalam masjid setiap hari, dengan tindakan pencegahan.(*)