Olimpiade Tokyo 2020

Susul Alkindi, Nurul Akmal Torehkan Sejarah, Jadi Atlet Putri Aceh Pertama yang Jebol ke Olimpiade

Nurul menjadi atlet putri pertama asal Aceh yang berhasil lolos ke Olimpiade dan berhasil mengulang sejarah 32 tahun lalu.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
Ben STANSALL / AFP
Atlet angkat besi putri andalan Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal saat berparade di upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, di Olympics Stadium, di Tokyo, pada 23 Juli 2021. 

SERAMBINEWS.COM – Atlet angkat besi putri andalan Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal menorehkan catatan sejarah.

Nurul berhasil lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 setelah masuk daftar enam besar dunia kualifikasi Federasi Angkat Besi Internasional (IWF).

Nurul menjadi atlet putri pertama asal Aceh yang berhasil lolos ke Olimpiade.

Ia juga menjadi atlet asal Aceh kedua yang berhasil ke Olimpiade.

Kehadiran Nurul Akmal di Olimpiade Tokyo 2020 berhasil mengulang sejarah 32 tahun lalu.

Di mana sebelumnya Alkindi, atlet Anggar Indonesia asal Aceh berhasil tampil di Olimpiade Seoul 1988.

Pengibar bendera Indonesia Rio Waida memimpin delegasi saat mereka berparade dalam upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, di Olympics Stadium, di Tokyo, pada 23 Juli 2021.
Pengibar bendera Indonesia Rio Waida memimpin delegasi saat mereka berparade dalam upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, di Olympics Stadium, di Tokyo, pada 23 Juli 2021. (Odd ANDERSEN / AFP)

Baca juga: Presiden Prancis, Emmanuel Macron Hadiri Upacara Pembukaan Olimpiade Tokyo

Baca juga: Tim Medis dan Warga Jepang Khawatirkan Kasus Baru Covid-19 Meningkat, Selama Ajang Olimpiade

Pria kelahiran Banda Aceh 6 April 1962 itu, berkompetisi dalam kelas individu foil di Olimpiade Seoul 1988.

Lolosnya Alkindi pada saat itu menjadi kebanggan Indonesia dan rakyat Aceh.

Ia menjadi atlet pertama asal Aceh yang berhasil lolos ke Olimpiade.

Alkindi tergabung di Round 1 Pool G bersama Aleksandr Romankov (Uni Soviet), Bill Gosbee (Inggris), Jesús Esperanza (Spanyol), Dave Littell (Amerika) dan Roberto Lazzarini (Brasil).

Namun ia gagal melaju ke babak selanjutnya usai menelan lima kekalahan.

Di Olimpiade Tokyo 2020, Nurul akan bersaing menghadapi lifter kelas dunia asal Australia, China, Austria, Belgia, Kuba, Inggris Raya, Korea Selatan, dan Amerika Serikat, dan lifter transgender asal Selandia Baru, Laurel Hubbard.

Baca juga: Atlet Angkat Besi Aceh Nurul Akmal Pembawa Bendera RI di Olimpiade Tokyo, Ini Kata Gubernur Aceh

Baca juga: Sejumlah Sponsor Olimpiade Tokyo Mengundurkan Diri dari Acara Pembukaan

Nurul yang turun di kelas +87 kg putri, dijadwalkan akan berlaga pada Senin (2/8/2021) pukul 17.50 WIB.

Ia pun bersyukur dan bangga bisa lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 mewakili Indonesia di cabang Angkat Besi.

“Alhamdulillah, lolos olimpiade ini sangat-sangat luar bisa sekali untuk saya,” kata Nurul, dihubungi Serambinews.com melalui pesan singkat WhatsApp, Jumat (23/7/2021).

“Mohon doa dan dukungan dari masyarakat Indonesia untuk kami di Tokyo yang lagi berjuang untuk merah putih walapun lagi pandemi. Semoga Merah Putih berkibar,” pinta wanita kelahiran Aceh Utara 12 Februari 1993 itu.

Baca juga: Olimpiade Tokyo Dibayangi Kesuraman, Prestasi Atlet Terbaik Dunia dan Ancaman Virus Corona

Baca juga: 100 Atlet AS untuk Olimpiade Tokyo Tidak Divaksinasi Covid-19

Kelolosan Nurul Akmal ke Olimpiade Tokyo itu bisa dibilang cukup mengejutkan.

Pasalnya, dia masih berada di posisi ke-14 dunia hingga akhir tahun 2020.

Namun, ia kemudian berhasil masuk enam besar dunia setelah mengikuti beberapa turnamen kualifikasi pada tahun ini.

Nurul yang turun di kelas berat +87kg itu sebetulnya sudah mengikuti beberapa turnamen kualifikasi yang digelar sejak 2018 demi mendongkrak poinnya.

Hingga pada akhirnya, ia mengumpulkan 2,106,0567 poin dalam daftar ranking Race to Tokyo yang dirilis IWF.

Dengan demikian, dia memastikan satu tiket ke pesta olahraga empat tahunan itu.

Turnamen pertama yang diikuti adalah IWF World Championships 2018 di Ashgabat, Turkmenistan.

Ia berada di peringkat ke-12 dengan angkatan total 251 kg dari snatch 105 kg dan clean and jerk 146 kg.

Nurul mempertajam catatan tersebut pada ajang EGAT’s Cup International Weighlifting Championships di Thailand dengan total angkatan 260 kg, snatch 111 kg, dan clean and jerk 149 kg.

Baca juga: Jadwal Badminton Olimpiade Tokyo 2020 - Greysia/Apriani Awali Perjuangan Tim Bulutangkis Indonesia

Penampilan atlet yang kini berusia 28 tahun tersebut justru menurun saat tampil di dua ajang kualifikasi berikutnya.

Di IWF World Cup 2019 di Fuzhou, China, ia membukukan total angkatan 255 kg, snatch 112 kg, clean and jerk 143 kg.

Sementara di Asian Championships 2019 di Ningbo, China (total angkatan 250 kg, snatch 107 kg dan clean and jerk 143kg).

Angkatan Nurul kembali membaik saat tampil di IWF World Championships 2019 di Pattaya, Thailand.

Meski berada di posisi ke-11, namun total angkatannya meningkat menjadi 260 kg dengan snatch 110 kg, dan clean and jerk 150 kg.

Demikian pula saat berlaga di ajang Grand Prix 6th Qatar International Cup 2019 di Doha.

Total angkatannya meningkat menjadi 261kg (snatch 113kg dan clean and jerk 140kg).

Bahkan, dia membawa pulang medali perunggu kelas +87kg putri.

Sempat vakum dari berbagai kejuaraan internasional sepanjang tahun 2020 karena pandemi Covid-19, Nurul baru tampil lagi di Asian Championships di Tashkent, Uzbekistan, April 2021.

Baca juga: Disiarkan TVRI, SCTV dan Indosiar, Berikut Jadwal Lengkap 46 Cabang Olahraga Olimpiade Tokyo 2020

Boleh jadi, ini menjadi turnamen terakhir yang diikutinya sebelum ke Tokyo.

Dia mencatatkan total angkatan 251 kg, dengan snatch 111 kg dan clean and jerk 140kg.

Bagi Nurul, lolos ke Olimpiade adalah puncak kariernya sebagai atlet.

Pasalnya, ia meniti kariernya mulai dari kompetisi tingkat daerah, seperti Pekan Olahraga Aceh (Pra-PORA), Kejuaraan Nasional, Pekan Olahraga Nasional (PON).

Lifter asal Aceh itu juga sebelumnya telah mencatatkan namanya bersama tim Indonesia di beberapa kejuaraan internasional.

Misalnya, Islamic Solidarity Games 2017, Universiade Taipei 2017, dan Asian Games 2018.

Pada Islamic Solidarity Games 2017 di Baku, Azerbaijan, Nurul memenangi medali perak kelas +75kg.

Keberhasilan itu menjadi medali pertamanya dalam ajang internasional.

Sementara di Asian Games 2018 Jakarta, Nurul harus puas berada di posisi keenam kelas +75kg dengan total angkatan 253kg (snatcg 116kg dan clean and jerk 137kg).  (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

OLIMPIADE TOKYO 2020

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga Lainnya:

Baca juga: Pendaftaran CPNS di Aceh Jaya Capai 697, Jadwal Pendaftaran Diperpanjang

Baca juga: Dua Kendaraan dan Mesin Press Milik Mayat Dalam Karung di Aceh Timur Raib dari Rumahnya

Baca juga: Diduga Ban Lepas, Isuzu Panther Pikap Hantam Pohon Mangga di Padang Tiji, Pidie

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved