Berita Regional
Kejam! Ayah Muda Ini Tega Aniaya Bayinya Hingga Tewas, Penyebabnya Hanya Gara-gara Hal Sepele
Bayi berinisial CA (3,5) tersebut tewas di tangan ayahnya sendiri usai dianiaya secara sadis.
SERAMBINEWS.COM, PADANG - Kasus penganiayaan anak yang berujung kematian kembai terjadi di Indonesia.
Dan seperti sebelumnya, pelaku penganiayaan tersebut adalah orang terdekat korban.
Tragedi memilukan tersebut terjadi di Padang Panjang, Sumatera Barat dengan korban seorang bayi berusia 3,5 tahun.
Bayi berinisial CA (3,5) tersebut tewas di tangan ayahnya sendiri usai dianiaya secara sadis.
Usai dianiaya, balita perempuan tersebut tak sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit oleh kakak ipar sang ayah, namun nyawanya tak tertolong.
Ayah kandungnya, IS (25), menganiaya korban dengan kejam.
Baca juga: Ibu Muda Buang Jasad Bayi Usai Melahirkan Terekam CCTV, Pelaku Linglung Ditinggal Kabur Pasangannya
"Dari hasil pemeriksaan, ternyata korban sebelum dipukul sempat diceburkan kepalanya ke ember yang berisi air," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Padang Panjang, Iptu Ferlyanto Pratama yang dihubungi, Minggu (25/7/2021).
Ferlyanto mengatakan dari keterangan saksi, tersangka memang memiliki watak kasar dan diduga sering melakukan kekerasan kepada anak.
"Jadi memang karena sudah sifatnya kasar sehingga tega melakukan pemukulan pada anaknya sendiri," jelas Ferlyanto.
Bayi yang masih berumur 3,5 tahun ini dianiaya ayah kandungnya hanya gara-gara hal sepele yakni merengek karena ingin pipis.
Mendengar rengekan anaknya, IS bukannya mengayomi tapi malah memukul bayi CA di bagian punggung sebanyak tiga kali sehingga terbentur ke dinding rumahnya di Padang Panjang, Sumatera Barat, Jumat (23/7/2021).
Korban sempat dibawa ke rumah sakit dan menjalani perawatan, namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (24/7/2021) pukul 01.00 WIB.
Baca juga: FAKTA Wanita 23 Tahun Bunuh dan Buang Bayi Usai Melahirkan, Takut Ketahuan Dihamili Pria Beristri
"Betul peristiwa terjadi sekitar pukul 15.30 WIB, saat IS bersama anaknya berada berdua di rumahnya," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Padang Panjang, Ferlyanto Pratama.
Kronologi penganiayaan balita itu terjadi saat ibunya sudha pergi bekerja dan ayah terbangun lalu marah-marah.
Ferlyanto menceritakan, kronologis peristiwa berawal dari CA menangis karena ingin buang air kecil.
Bayi itu tinggal berdua dengan ayahnya karena ibu CA sedang pergi bekerja.
Saat itu, IS terbangun dari tidurnya dan kemudian marah.
IS kemudian memukul anaknya itu sebanyak 3 kali sehingga terhempas ke dinding dan tidak sadarkan diri.
Baca juga: Ibu Bunuh Bayi Menyesal dan Sering Menangis, Mengaku Kesal Suami Kurang Peduli
Kemudian kakak ipar IS, Yosi yang mendengar peristiwa itu mendatangi rumah IS dan membawa CA keluar rumah.
"Jadi saat IS marah-marah, kakak iparnya datang melihat. Ternyata dia melihat CA sudah tidak sadar diri dan kemudian membawa keluar dan selanjutnya dibantu tetangga dibawa ke rumah sakit," jelas Ferlyanto.
Setelah itu Yosi membuat laporan polisi ke Polres Padang Panjang sehingga tidak berapa lama, IS berhasil ditangkap.
"Tersangka kita jerat dengan Undang-undang Perlindungan Anak Pasal 80 ayat 1 Jo Pasal 76 c dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara," jelas Ferlyanto.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Balita Tewas Dianiaya Ayahnya gara-gara Merengek Ingin Pipis, Saksi: Watak Pelaku Kasar, Sering Pukul Anak"