Internasional
Masjidil Haram Disterilisasi, Bersiap Terima Jamaah Umrah, Jamaah Asing Mulai 9 Agustus
Sterilisasi di Masjidil Haram semakin diintensifkan karena tempat suci mulai menerima Jamaah Umrah setelah selesai Musim Haji 2021.
SERAMBINEWS.COM, RIYADH - Sterilisasi Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi semakin diintensifkan karena tempat suci mulai menerima Jamaah Umrah setelah selesai Musim Haji 2021.
Tata cara pengaturan masuk dan keluar juga diatur kembali.
Termasuk jalur khusus untuk orang berkebutuhan khusus.
Kemudian, distribusi botol air Zamzam, tempat shalat, pelataran dan area tawaf juga di tempatkan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan jamaah.
Jemaah asing akan dapat melakukan umrah dengan dimulainya tahun Islam baru yang diperkirakan jatuh pada 9 Agustus 2021.
Wakil Menteri Haji dan Layanan Umrah Hesham Saeed menyampaikan hal itu kepada saluran berita Al-Ekhbariya, Senin (26/7/2021).
Baca juga: Arab Saudi Kembali Buka Ibadah Umrah, 6.000 Jamaah Per Hari
Sementara itu, ratusan perusahaan bersiap untuk menerima jamaah umrah asing yang telah divaksinasi penuh untuk melaksanakan umrah mulai 9 Agustus 2021.
Melalui platform online, jamaah akan diberikan akses ke 500 bisnis yang menyediakan akses penerbangan, transportasi, hotel, dan perusahaan umrah.
Hani Al-Omairi, anggota Komite Nasional Haji dan Umrah dan Komite Hotel di Makkah, mengatakan kepada Alarabiya, hampir 30 situs web dan platform akan tersedia untuk reservasi internasional.
“Kursus kesehatan dan manajemen kerumuman diberikan kepada seluruh karyawan karena beberapa perusahaan sudah mulai beroperasi," kata Al-Omairi.
Prosedur untuk perusahaan dan institusi lainnya sedang diselesaikan oleh Kementerian Haji dan Umrah dan otoritas terkait lainnya, tambahnya.
Mengomentari berita tersebut, Mohsin Tutla, ketua Yayasan Peduli Haji dan Umrah Dunia, kepada Arab News mengatakan seusai haji, makan layanan dalam kondisi pandemi akan ditingkatkan.
Baca juga: Warga Arab Saudi Dilarang Bepergian ke Indonesia, Sampai Kondisi Covid-19 Stabil
Dia menambahkan pengenalan teknologi kewaspadaan di seluruh ziarah dan langkah-langkah lebih lanjut akan membantu memperlancar proses tersebut.
Tutla mengatakan permintaan dari jamaah untuk melakukan ritual selama pandemi tidak setinggi yang dipikirkan orang.
“Meskipun kita bisa berasumsi orang-orang telah mengantri untuk menunaikan haji dan umrah, kenyataannya kemampuan finansial masyarakat telah menipis," ujarnya.