Gempa Alaska
Alaska Diguncang Gempa Magnitudo 8,2 Hari Ini, Peringatan Tsunami Dinyalakan
NTWC mengatakan pihaknya sedang mengevaluasi tingkat bahaya tsunami untuk wilayah pesisir Pasifik AS dan Kanada lainnya.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Safriadi Syahbuddin
Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), episenter gempa tersebut terletak pada koordinat 54,64 LU dan 159,87 BB.
Lokasi tepatnya berada di laut pada jarak 91 km arah tenggara Kota Sand Point, Alaska pada kedalaman hiposenter 40 kilometer.
Gempa tersebut juga sempat memicu peringatan tsunami pada waktu itu.
Baca juga: Gempa di Yogyakarta, Zaskia Adya Mecca Bingung, Anaknya Banyak, Harus Gendong Anak yang Mana
Dilansir dari Kompas.com, Kamis (29/7/2021), Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono pada saat itu mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya tampak bahwa gempa Alaska 2020 merupakan gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng di zona megathrust Aleutian, Alaska.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip fault).
Daryono menjelaskan subduksi Aleutian terkenal aktif secara seismik dengan laju pergerakan Lempeng Pasifik ke arah barat 75 mm per tahun.
"Sistem subduksi lempeng ini merupakan generator gempa kuat di Alaska yang sudah beberapa kali sudah memicu gempa dan tsunami destruktif," kata Daryono saat itu.
Gempa Sand Point yang terjadi pada 20 Oktober 2020 lalu juga sempat memicu sistem peringatan dini tsunami.
Di Alaska, beberapa sirine perintah evakuasi sempat dibunyikan pada waktu itu.
Baca juga: VIDEO Gunung Merapi Keluarkan Lava Pijar, Tercatat Ada 52 Kali Gempa Vulkanik Dangkal dalam 24 Jam
Berdasarkan informasi dari Pacific Tsunami Warning Center (PTWC), gempa bumi tersebut berpotensi menimbulkan tsunami lokal di sekitar wilayah Alaska dalam radius 300 kilometer dari pusat gempa.
Hasil monitoring tinggi muka air laut di sekitar pusat gempa Alaska menunjukkan adanya kenaikan muka air laut di stasiun tide gauge.
Di antaranya seperti di Sand Point mencapai 1,4 meter, Dutch_Hbr_Unalaska setinggi 0,2 meter, dan Atka dengan ketinggian air muka laut 0,2 meter.
"Namun karena hasil monitoring muka laut hanya mencatat tsunami kecil yang tidak akan berdampak, selanjutnya peringatan dini tsunami diakhiri," jelas Daryono waktu itu.
Gempa besar sering terjadi di Alaska
Alaska memang memiliki riwayat gempa besar sebelumnya, terutama di zona subduksi Alaska-Aleutian.