Gempa Alaska
Gempa Dangkal 8,2 SR Guncang Alaska, Peringatan Tsunami Dikeluarkan, Warga Diminta Evakuasi Diri
Otoritas Alaska telah mengeluarkan tanda peringatan tsunami setelah gempa dangkal berkekuatan 8,2 SR mengguncang lepas pantai wilayah itu.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM, ALASKA – Gempa dangkal berkekuatan 8,2 Skala Richter (SR) menguncang negara bagian Alaska, Amerika Serikat (AS), Rabu (28/7/2021) pukul 22.15 waktu setempat atau Kamis (29/7/2021) 13.15 WIB.
Otoritas Alaska telah mengeluarkan tanda peringatan tsunami setelah gempa dangkal berkekuatan 8,2 SR mengguncang lepas pantai wilayah itu.
Data awal yang dikeluarkan US Geological Survey menunjukkan kedalaman gempa berada di 29 mil (46,7 km)
"Peristiwa ini terasa di seluruh Semenanjung Alaska dan Kodiak," menurut Pusat Gempa Alaska, dikutip dari CNN.
Pasca gempa 8,2 SR, dua gempa susulan berkekuatan 6,2 dan 5,6 SR mengguncang wilayah tersebut

Baca juga: BREAKING NEWS - Gempa Bumi Berkekuatan M 8,2 Guncang Alaska Hari Ini
Baca juga: Alaska Diguncang Gempa Magnitudo 8,2 Hari Ini, Peringatan Tsunami Dinyalakan
Peringatan tsunami telah dikeluarkan untuk sebagian negara bagian, menurut Pusat Peringatan Tsunami Nasional AS.
Itu termasuk Alaska Selatan dan Semenanjung Alaska, dari Pintu Masuk Hinchinbrook, (90 mil timur Seward) ke Unimak Pass.
Peringatan tsunami juga dikeluarkan untuk Kepulauan Aleutian, dari Unimak Pass (80 mil timur laut Unalaska), ke Samalga Pass, Alaska, yang berjarak 30 km sebelah barat daya dari Nikolski.
Polisi di Kodiak, kota terbesar di pulau Kodiak, meminta warga untuk melakukan evakuasi ke dataran tinggi.
Polisi menambahkan bahwa sekolah menengah akanb dibuka sebagai lokasi evakuasi warga.
Baca juga: 6 Fakta Gempa di Maluku Tengah, Jenis Gempa hingga Terjadinya Tsunami Kecil
Baca juga: Kepanikan Warga Pasca-Gempa Maluku Tengah, Lari Gendong Bayi dan 2 Anak Saat Lihat Air Laut Surut
Kota Kodiak berada di dekat ujung barat laut Pulau Kodiak, yang merupakan pulau terbesar di Alaska dan merupakan pulau terbesar kedua di AS.
Peringatan tsunami telah dikeluarkan untuk Hawaii tetapi kemudian dicabut, laporan CNN.
"Berdasarkan semua data yang tersedia, tidak ada ancaman tsunami," kata Pusat Peringatan Tsunami Pasifik Layanan Cuaca Nasional.
Tingkat bahaya tsunami sedang dievaluasi untuk pantai Pasifik AS dan Kanada lainnya di Amerika Utara, menurut NWS.
Selandia Baru Keluarkan Peringatan
Laporan Fox News mengatakan, Badan Manajemen Darurat Nasional Selandia Baru mengeluarkan peringatan potensi terjadinya tsunami.
Badan itu memperkirakan gelombang tsunami akan mencapai Selandia Baru dalam waktu 12 jam.
Kesaksian Warga
Di Sand Point, Patrick Mayer, pengawas sekolah melaporkan kepada media Aleutians East Borough, saai itu ia sedang duduk di dapurnya ketika goncangan mulai terjadi.
"Itu mulai berguncang dan tidak berhenti," katanya.
“Itu berlangsung lama dan ada beberapa gempa susulan juga. Barang–barang di dapur berantakan dan kulkas jatuh ke lantai” ujar Mayer.
Baca juga: Gempa Bumi Kuat Magnitudo 6,8 Guncang Jepang, Berikut Ini Titik Lokasinya
Dia kemudian pergi ke sekolah kota, yang terletak di dataran tinggi, untuk mengevakuasi diri.
Situasi serupa terjadi di King Cove, di mana dia memperkirakan sekitar 300 orang telah memadati gedung serbaguna sekolah.
Di Cold Bay, Michael Ashley mengatakan tanah berguncang cukup lama.
Tetapi guncangannya tidak terlalu parah daripada gempa berkekuatan 7,8 SR setahun lalu.
Kepala sekolah King Cove Paul Barker berada di rumahnya, sekitar setengah mil dari sekolah saat gempa terjadi.
“Semua yang ada di rumah saya bergetar,” katanya.
Ketika goncangan terjadi, dia menurunkan gambar dari dindingnya dan membawa barang-barang menjauh.
Baca juga: Aceh Kembali Diguncang Gempa Dua Kali, di Aceh Besar dan Pidie Jaya
Setelah goncangan berhenti, dia pergi ke sekolah yang merupakan titik evakuasi masyarakat.
Dalam waktu 30 menit, gedung sekolah telah dipenuhi 300-400 pekerja dari pabrik pengalengan ikan terdekat.
“Kami sudah terbiasa dengan ini. Ini cukup normal untuk daerah ini untuk dengan gempa semacam ini, dan ketika sirene tsunami berbunyi, ini yang hanya kami lakukan, ”katanya.
“Ini bukan sesuatu yang biasa Anda lakukan, tetapi itu adalah bagian dari pekerjaan ketika tingga di sini dan menjadi bagian dari masyarakat.” Pungkasnya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Baca Juga Lainnya:
Baca juga: Rusia Ungkap Niat Buruk AS Soal Konflik di Asia Tenggara, Sebut Bisa Picu Ketegangan Jangka anjang
Baca juga: Merasa Difitnah, Selebgram Aceh Herlin Kenza Ancam Polisikan Netizen, Gandeng Pengacara Nasional
Baca juga: Ramai Dibicarakan Setelah Terdeteksi di India, Penyakit Jamur Hitam Kini Sudah Menyebar ke 5 Negara