Viral Medsos

Viral Kisah Korban Tsunami Aceh Tinggal Dibawah Kolong Jembatan Sei Deli Medan, Wagub Sumut Terkejut

Satu keluarga yang diduga korban tsunami Aceh 2004 tinggal dibawah kolong jembatan Sei Deli, Medan, Sumatera Utara (Sumut) menjadi viral di medsos.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
SC/Instagram @Beritakotamedan
Viral Kisah Korban Tsunami Aceh Tinggal Dibawah Kolong Jembatan Sei Deli Medan, Wagub Sumut Terkejut 

SERAMBINEWS.COM, MEDAN – Satu keluarga yang diduga korban tsunami Aceh 2004 tinggal dibawah kolong jembatan Sei Deli, Medan, Sumatera Utara (Sumut) menjadi viral di media sosial.

Kabarnya, satu keluarga itu telah menempati kolong jembatan sejak sebelum pandemi covid-19.

Kisah satu keluarga yang diduga korban Tsunami Aceh pada 2004 tinggal dibawah kolong jembatan Sei Deli Medan membuat Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah terkejut.

Saat itu, Musa Rajekshah yang juga Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Golkar Sumut membagikan sembako bagi warga disekitar bantaran Sungai Deli, pada Jumat, (30/7/2021).

"Saya terkejut ada masyarakat kita tinggal di bawah jembatan, ini menjadi satu catatan dan perhatian kita dan saya akan koordinasi kan dengan pak walikota Medan," ujar Wagub Sumut itu, dikutip dari Tribunmedan.com.

Baca juga: Viral Kasus Hilangnya Nama Rafael Malalangi, Polri Periksa Panitia Seleksi Calon Siswa Bintara

Baca juga: Viral Namanya Diganti Orang Lain, Rafael Tetap Sah Masuk Pendidikan Bintara,Dibantu Kapolri & DPR RI

Baca juga: Kisah Pria Tionghoa Jadi Mualaf Setelah Lihat Malaikat Menjaga Masjid saat Tsunami Aceh

Ternyata, tiga orang yang merupakan satu keluarga itu adalah abang beradik, yang diduga korban bencana tsunami Aceh 2004.

Namanya Anita, perempuan berusia 23 tahun yang telah menempati kolong jembatan itu sejak sebelum pandemi covid-19.

Ia mengungkapkan sudah hampir tiga tahun tinggal di kolong jembatan Jalan Gatot Subroto bersama dengan kakak dan abangnya.

"Tinggal disini sudah  hampir tiga tahun setelah pindah dari kontrakan sebelumya," kata Anita.

Perempuan berusia 23 tahun itu mengatakan mereka merupakan warga Sigli, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh yang datang merantau ke kota Medan beberapa tahun lalu.

Ia mengungkapkan merantau ke Kota Medan untuk mencari kehidupan yang layak.

Baca juga: Hari Ini 18 Tahun Lalu, Aceh Darurat Militer, Perang Berakhir dengan Bencana Tsunami

Baca juga: Melihat Banda Aceh 36 Tahun Terakhir Melalui Google Earth ‘Timelapse’, Berubah Drastis Pasca Tsunami

Sebab di kampung halaman tidak ada yang di harapkan semenjak tsunami melanda Aceh tahun 2004 silam.

"Pindah dari Aceh karena gak ada lagi keluarga karena kena tsunami tahun 2004. Waktu kecil sempat diurus sama orang lain tapi karena sudah besar kami pindah," ujar Anita.

Dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @beritakotamedan, wanita itu mengaku belum pernah mendapatkan perhatian bahkan bantuan dari permerintah.

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ia mulung dan terkadang mengemis di lampu merah.

“Kami mau makan cari sendiri. Kerja ngumpul (mulung) kadang di lampu merah minta sedekah,” jelas wanita dalam video tersebut.

Dalam narasi yang beredar, keluarga Anita sebelum tinggal di kolong jembatan mereka sempat tinggal di emperan toko-toko di kawasan jembatan sungai Deli itu.

Baca juga: Sempat Dikira Meninggal karena Tsunami Aceh, Asep Ternyata Masih Hidup, Doa & Firasat Ibu Jadi Nyata

Baca juga: Dikenang Sebagai Syuhada & Meninggal saat Tsunami Aceh 17 Tahun Lalu, Polisi Ini Ditemukan di RSJ

Hujan, panas dan dinginnya angin malam membuat mereka berpindah ke kolong jembatan.

Di situlah pilihan Anita untuk berteduh, memasak dengan menggunakan kayu.

Tantangan terbesar mereka adalah ketika air sungai naik atau meluap.

Mereka lari menyelamatkan diri dari sela-sela jembatan.

Untuk menjalani hidup sehari-hari untuk mandi cuci kakus (mck) mereka memanfaatkan aliran sungai .

Anita berharap pemerintah memberikan tempat tinggal yang lebih layak dan pekerjaan untuk mereka.

"Harapan kami ya berubah bisa punya rumah ada kerja masing masing bisa menghidupi anak-anak kakak ini," ungkapnya.

Baca juga: 32 Tahun Terpisah, Hamzah Bertemu Keluarganya karena Google Maps, Sempat Mengira Hilang Saat Tsunami

Baca juga: 32 Tahun Warga Ini Menghilang & Sempat Diduga Ikut Menjadi Korban Tsunami, Ditemukan Lewat Facebook

Ditanya ingin balik ke Sigli atau tidak, Anita mengatakan bahwa sanak saudara yang berasal dari ayah dan ibunya sudah tidak ada lagi karena meninggal kena tsunami.

“Insyaallah mau (balik ke Sigli). Cuma disana kami ke rumah wawak. Karena keluarga golongan darah mamak sama ayah udah ga ada lagi, meninggal semua kena tsunami,” ujarnya.

Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah akan berkoordinasi dengan Walikota Medan, Bobby Nasution.

"Memang masyarakat ini tidak terdata kependudukannya bukan penduduk Sumatera Utara setelah saya berbicara tadi sama dia, tapi bukan keinginan dia juga untuk miskin dan tidak punya tempat tinggal, tapi inilah fakta yang terjadi di masyarakat kita," ujarnya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

BERITA TERKAIT

Baca Juga Lainnya:

Baca juga: Raffi Ahmad Cerita Pernah Hanya Dibayar Rp 500 Ribu Hingga Rp 100 Juta dan Habis untuk Bayar Cicilan

Baca juga: Aneh Tapi Nyata, Hanya Karena Suami Ikut CPNS, Sang Istri Berang hingga Meminta Cerai

Baca juga: Awas, Petir Kembali Telan Korban, BMKG Bagikan Tips Cegah Sambaran Petir, Catat dan Terapkan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved