Kasus Pembunuhan

Tak Ada Rasa Penyesalan Setelah Membunuh, Remaja Ini Malah Acungkan Jari Tengah ke Keluarga Korban 

Dalam sidang TJ Lane yang masih berumur 18 tahun, keluarga korban penembakan diberi kesempatan untuk berbicara di pengadilan....

Editor: Eddy Fitriadi
Via Intisari
Remaja ini malah acungkan jari tengah ke keluarga korban saat divonis. TJ Lane hanya tersenyum mengejek dan melepas baju tahanan untuk tunjukkan kaos putih bertuliskan 'pembunuh'. 

SERAMBINEWS.COM -  Seorang remaja Ohio mengenakan kaos putih dengan tulisan 'pembunuh' tersenyum, menyumpah, dan bertindak tidak senonoh di pengadilan.

Dilansir dari nydailynews.com, Ia dihukum seumur hidup tanpa banding atas kasus pembunuhan tiga murid SMA dan mencederai tiga murid lainnya.

Aksi itu dilakukannya dalam aksi penembakan 11 tahun yang lalu.

Dalam sidang TJ Lane yang masih berumur 18 tahun, keluarga korban penembakan diberi kesempatan untuk berbicara di pengadilan.

Lane hanya tersenyum mengejek dan melepas baju tahanan untuk tunjukkan kaos putih bertuliskan 'pembunuh'.

Kaos itu sama dengan yang ia pakai di hari ia menembaki korban-korbannya.

Ia bermain-main di kursinya saat keluarga korban naik ke podium dan menyebutnya repulsif, meminta ia dibunuh 'dengan sangat pelan dan menyiksa' dan mengatakan ia seharusnya dikunci 'seperti hewan.'

Selama sidang lain yang menuntun kepada keputusan bersalahnya pada 26 Februari 2012, Lane tetap bermuka datar dan tidak mengenali keluarga korban.

Saat ia diberi kesempatan untuk berbicara di pengadilan, Lane mengabaikan saran dari pengacaranya dan justru menyumpah-nyumpah.

"Tangan yang telah menarik pelatuk yang membunuh anak-anak kalian kini merancap untuk kenangan itu. Persetan kalian semua," ujar Lane sebelum memberikan acungan jari tengah kepada keluarga korban.

Semua syok mendengar pernyataan tersebut dan beberapa mulai menangis.

"Sejujurnya, aku tidak siap untuk ini," ujar jaksa penuntut James Flaiz setelah tindakan vulgar Lane.

"Ini memastikan apa yang telah kita ketahui selama ini, jika memang ini pembunuhan darah dingin, penuh perhitungan.

"Apa yang kita hadapi sekarang adalah manusia menjijikkan," ujar Flaiz.

"Ia masih menolak menawarkan penjelasan apapun atas mengapa ia melakukan ini. Satu-satunya penjelasan yang bisa aku jelaskan ke pengadilan adalah ia orang jahat."

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved