Berita Bisnis
Terjun di Pasar Modal, Anak Muda Kini Dominasi Jumlah Investor di Aceh
Menariknya, pertumbuhan jumlah investor di Pasar Modal didominasi oleh anak-anak muda dengan rentang usia 18-25 tahun.
Penulis: Mawaddatul Husna | Editor: Saifullah
Laporan Mawaddatul Husna | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Akhir-akhir ini, investasi sudah mulai tumbuh di Aceh.
Menariknya, pertumbuhan jumlah investor di Pasar Modal didominasi oleh anak-anak muda dengan rentang usia 18-25 tahun.
“Jadi dari Januari-Juni 2021 sudah tumbuh, yang menariknya pertumbuhan jumlah investor, saham, obligasi dan reksadana sudah mulai bergeser ke anak-anak muda," kata Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Aceh, Thasrif Murhadi.
"Itu anak-anak muda sudah mulai mendominasi jumlah investor di Aceh,” lanjut Thasrif Murhadi saat menjadi narasumber dalam talkshow dengan tema “Pentingnya Investasi Sejak Dini”, yang disiarkan langsung melalui Facebook Serambinews.com, Senin (2/8/2021).
Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber lainnya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Aceh, Achris Sarwani, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh, Yusri, dan Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Aceh, Safuadi, dengan Host Nabilla Khaira Azhar.
Pada kesempatan itu, Thasrif menyampaikan, berdasarkan data yang dimiliki pihaknya, sekitar 40 persen investor didominasi oleh kalangan anak muda, selanjutnya terbanyak kedua usia 41 tahun ke atas.
Baca juga: Pasar Modal Sudah Syariah
Ia mengatakan, pada awal 2020 atau sejak pandemi Covid-19, berbagai kegiatan sudah beralih ke virtual, sehingga kegiatan tersebut bisa diikuti oleh masyarakat dari kabupaten/kota lainnya di Aceh.
Praktis, membuat informasi terkait investasi ini dapat diketahui oleh masyarakat secara luas. Investasi juga bisa dilakukan oleh siapapun.
Sementara Kepala Perwakilan BI Aceh, Achris Sarwani menyampaikan pentingnya investasi, yaitu ada saham, surat berharga nasional, dan lainnya.
Investasi ini penting untuk menggerakkan ekonomi, jadi kalau tidak ada investasi, maka ekonomi tidak akan tumbuh.
“Kalaupun tumbuh tidak besar. Kalau ekonomi ini tumbuhnya berkelanjutan dibutuhkan investasi, itulah makanya betapa pentingnya investasi bagi negara kita,” sebutnya.
Sementara untuk kaitannya di Aceh, Achris mengatakan, Aceh sangat membutuhkan investor baik melalui jalur surat berharga nasional milik pemerintah yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan.
Baca juga: Direktur Bidang Pasar Modal BPJS Ketenagakerjaan Diperiksa Kejagung, Telusuri Kasus Korupsi
“Karena ia akan dipakai untuk project-project besar, terutama infrastruktur,” sebutnya.
Kepala OJK Aceh, Yusri menyampaikan, pihaknya melakukan perlindungan terhadap konsumen yang mengakses keuangan langsung, termasuk pasar modal.