Berita Pidie
Erosi Krueng Baro Mengganas, 4 Gampong di Pidie Makin Tergerus, Dewan Minta Pemerintah Lakukan Ini
Akibatnya, empat gampong yang berada di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) terancam makin tergerus karena tebing sungai telah ambruk.
Penulis: Idris Ismail | Editor: Saifullah
Laporan Idris Ismail I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Erosi Krueng Baro, Pidie sepanjang tahun ini, semakin mengganas.
Akibatnya, empat gampong yang berada di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) terancam makin tergerus karena tebing sungai telah ambruk.
Menyikapi hal ini, Fraksi Nanggroe Restorasi di Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie minta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie dan Pemerintah Aceh untuk melakukan normalisasi Krueng Baro.
"Pemkab Pidie mestinya proaktif untuk melakukan pengusulan ke provinsi agar kenyamanan masyarakat tidak terusik," sebut Ketua Fraksi Nangroe Restorasi DPRK Pidie, Zulfazli, SE kepada Serambinews.com, Rabu (4/8/2021).
"Terutama beberapa titik tebing sungai Krueng Baro Pidie yang telah ambruk dan mengancam akses jalan dan permukiman warga di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS)," lanjut, Zulfazli, SE.
Menurut politis PNA ini, Pemkab Pidie bersama Pemerintah Aceh harus lebih tanggap dan serius dalam penanganan permasalahan erosi sungai ini.
Baca juga: Puluhan Lahan Warga Lenyap Akibat Erosi Krueng Meureubo di Aceh Barat
Baca juga: Dua Jam Krueng Baro di Pidie Meluap Hingga Genangi Rumah dan Masjid
Baca juga: Warga Cemas karena Erosi Krueng Kiran
Sebab, sesuai dengan Permendagri 90 Tahun 2019 tentang Kodetifikasi, maka penanganan masalah tersebut masuk dalam wilayah balai provinsi dan tdak dapat ditangani dengan APBK.
Karenanya, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Pidie harus lebih pro-aktif membangun komunikasi dengan Pemprov.
Khususnya pihak balai provinsi agar permasalahan erosi sepanjang Krueng Baro bisa tertangani.
"Dari hasil pemantauan di lapangan, ada beberapa titik yang sudah sangat bahaya yang bisa mengancam keselamatan harta dan jiwa masyarakat,” beber dia.
“Yaitu di Pantee Aree, Kecamatan Delima, lalu Gampong Dayah Tanoh, Paloh, Kampung Raya Sanggeu, Lhok Keutapang, serta Gajah Ayee, Kecamatan Pidie, kondisinya sangat parah dengan kondisi tebing sungai telah ambruk," jelasnya.
Karena kondisi ini, masyarakat selalu menyampaikan baik secara lisan maupun secara tertulis kepada pihak dewan.
Baca juga: Pemkab Pidie Jaya Segera Tangani Erosi Krueng Kiran
Baca juga: VIDEO Erosi Krueng Kiran di Pidie Jaya Semakin Mengganas, Pemukiman Warga Terancam Ambruk
Baca juga: Erosi Krueng Kiran Pidie Jaya Makin Mengganas, Rumah, Meunasah Terancam Ambruk, Dinas PU Lakukan Ini
Terutama saat kunjungan reses, para warga yang tinggal di sepanjang DAS Krueng Baro, setiap tahun menyampaikan permasalahan ini agar pemerintah senantiasa melakukan langkah konkret menangani masalah tersebut.
“Apalagi permasalahan ini juga kerap disampaikan dalam setiap pertemuan dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), namun belum adanya aksi konkret hingga hari ini,” urai dia.
"Sudah selayaknya dinas terkait melakukan lobi menjemput bola, baik ke provinsi maupun ke pusat untuk penanganan masalah erosi sungai yang membuat warga menjerit ini," pungkasnya.(*)