Berita Pidie

10 Gampong Jadi Lokus Stunting di Pidie, Wakil Bupati Sebut Penyebab Anak Kerdil Ini

Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah TM Daud ST saat membuka kegiatan mengatakan, stunting termasuk katagori kasus kurang gizi.

Penulis: Nur Nihayati | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/NUR NIHAYATI
Kegiatan Rembuk Stunting di Sigli, Rabu (4/8/2021) 

Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah TM Daud ST saat membuka kegiatan mengatakan, stunting termasuk katagori kasus kurang gizi.

Laporan Nur Nihayati | Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Sedikitnya 10 gampong menjadi lokus stunting (anak bertubuh pendek atau kerdil) tahun 2021 di wilayah Pidie.

Ke sepuluh gampong di Kabupaten Pidie ini adalah Krueng (Reubee), Dayah Reubee, Tanjong Hagu dan Meunjee Masjid keduanya di Kecamatan Peukan Baro.

Kemudian, Keutapang Aree, Dayah Beuah (Delima), Neurok (Glumpang Tiga). Lalu Garot Cut dan Dayah keduanya di Kecamatan Indra Jaya.

Data itu diperoleh dari laporan panitia dibacakan saat pembukaan Rembuk Stunting di Sigli, Rabu (4/8/2021).

Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah TM Daud ST saat membuka kegiatan mengatakan, stunting termasuk katagori kasus kurang gizi.

Hal ini menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak. Yakni, tinggi badan lebih pendek atau kerdil jika dibandingkan dengan standar anak usianya.

Baca juga: Ketahui, Bacaan Niat Sholat Dhuha Lengkap beserta Tata Cara dan Doa, Pikiran Tenang & Rezeki Lancar

Baca juga: Kasus Harian Virus Corona Arab Saudi 1.043 dan 14 Kematian

Baca juga: Kasus Harian Virus Corona Arab Saudi 1.043 dan 14 Kematian

Fadhlullah menyebutkan, persoalan stunting bukan hanya menimpa pada postur badan anak saja, melainkan bisa juga menyerang sistem metabolisme dan perkembangan otak.

"Maka itu sejak bayi dalam kandungan harus mendapat vitamin dan gizi cukup sehingga melahirkan anak yang sehat," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Pidie dr Arika Husnayanti Aboebakar, SpOG (K) sebagai pembicara dalam kegiatan Rembuk Stunting menjelaskan stunting adalah sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang lebih pendek.

Lebih pendek ini dibanding tinggi badan orang lain pada umunya.

Terjadi stunting akibat kurangnya asupan gizi yang diterima saat orang tersebut berada dalam dalam kandungan.

Dia menjelaskan, kalau stunting itu terjadi sejak dalam kandungan dan akan terlihat ketika anak tersebut berusia dua tahun.

“Data kami himpun, saat ini sekira 8 juta atau lebih satu dari tiga anak Indonesia mengalami stunting atau pertumbuhannya tidak maksimal,” jelasnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved