Internasional
Biadab, Itulah Kata-kata Penduduk India Atas Pemerkosaan Beramai-ramai dan Pembunuhan Gadis Muda
Kemarahan meningkat di beberapa bagian India setelah empat pria ditangkap. Tersangka diduga melakukan pemerkosaan dan pembunuhan seorang gadis muda s
SERAMBINEWS.COM, NEW DELHI - Kemarahan meningkat di beberapa bagian India setelah empat pria ditangkap.
Tersangka diduga melakukan pemerkosaan dan pembunuhan seorang gadis muda sembilan tahun.
Kematiannya telah menjadi fokus, baik kekerasan seksual yang merajalela serta prasangka kasta di negara itu.
Gadis itu, yang tidak disebutkan namanya oleh pihak berwenang berasal dari komunitas Dalit, salah satu kasta Hindu yang paling tertindas
Gadis muda itu ditemukan tewas di dekat krematorium New Delhi pada Minggu (1/8/2021) malam, kata Ingit Singh dari Distrik Barat Daya Kepolisian Delhi kepada NBC News, Rabu (4/8/2021).
Seluruh tubuhnya terbakar kecuali pergelangan kaki dan kakinya, tambah Singh.
Empat pria, termasuk pendeta krematorium, ditangkap pada Senin (2/8/2021) pagi atas dugaan pemerkosaan beramai-ramai, pembunuhan dan penghancuran barang bukti, katanya.
Protes telah mengumpulkan momentum di ibukota New Delhi sejak berita pertama kali pecah tentang kematian anak itu.
Baca juga: Mahkamah Syariyah Jantho Gelar Sidang Jinayat Maisir Game High Domino dan Pemerkosaan Secara Daring
Ratusan orang, termasuk mahasiswa, aktivis, dan pemerhati hak asasi manusia, berkumpul di dekat monumen bersejarah Jantar Mantar untuk menunjukkan kemarahan terhadap insiden tersebut.
Meskipun dilarang oleh konstitusi, prasangka kasta tersebar luas di India yang mayoritas Hindu.
Kekerasan yang dilanggengkan terhadap mereka yang berada di bawah hierarki sosial turun-temurun ini , sekali lagi menyebabkan kemarahan.
"Kebrutalan dari insiden ini sangat biadab tanpa kata-kata," kata Yogita Bhayana, pendiri kelompok hak-hak perempuan, People Against Rapes di India, kepada NBC News.
"Dan yang paling menyedihkan adalah insiden seperti ini tidak jarang terjadi," ujarnya.
"Kami melihat kasus di mana perempuan Dalit dibunuh, diperkosa, dan disiksa setiap hari, hanya sedikit yang menjadi pusat perhatian," tambahnya.
Ada 200 juta Dalit di India, dari populasi 1,3 miliar, menurut sensus pemerintah terbaru.
Menurut laporan 2018 dari Biro Catatan Kejahatan Nasional, 42.793 kasus kejahatan terhadap Dalit terjadi tahun itu.
Baca juga: Kasus Pembunuhan dan Pemerkosaan Siswi SMP Disidangkan, Terdakwa Terancam Hukuman Mati
Dengan kata lain, seorang Dalit rata-rata menjadi target kejahatan setiap 15 menit di India.
Tetapi para aktivis percaya angka sebenarnya jauh lebih tinggi.
Karena banyak yang tidak dilaporkan karena takut.
Perempuan Dalit semakin terpinggirkan, karena stigma sosial yang dihadapi korban kekerasan seksual .
"Kami melihat tingkat 'pemerkosaan apatis' karena kasus seperti ini sangat umum," kata Srishty Ranjan (24) seorang aktivis hak-hak Dalit.
"Itu tidak mendapatkan liputan yang layak dan seringkali jika itu adalah korban Dalit," ujarnya.
Ketua Menteri Delhi, Arvind Kejriwal menyebut kebrutalan" terhadap gadis berusia sembilan tahun itu memalukan.
"Ada kebutuhan untuk meningkatkan hukum dan ketertiban di Delhi," katanya.
"Pelakunya harus diberikan hukuman mati paling cepat," tulisnya di Twitter.
Pemimpin Partai Kongres oposisi, Rahul Gandhi, mengunjungi keluarga korban.
"Air mata ibu dan ayah hanya mengatakan satu hal, putri mereka, putri India, pantas mendapatkan keadilan," tulisnya di Twitter
. "Dan saya bersama mereka di jalan menuju keadilan ini," ujarnya.
Baca juga: Polwan Itwasda Polda Aceh Serahkan Bantuan Untuk Anak Korban Pemerkosaan
Sementara tidak ada pemimpin senior Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi yang berbicara secara terbuka tentang insiden tersebut.
Sambit Patra, juru bicara partai, menuduh Gandhi menggunakannya untuk memajukan agenda politiknya sendiri.
Pritish Menon, sekretaris Federasi Pelajar India, menyebut diamnya pemerintah itu "menyedihkan."
"Perempuan Dalit termasuk yang paling tidak berdaya dan tertindas di masyarakat kita," kata Menon, yang berada di protes.
"Dan pemerkosaan terhadap perempuan Dalit digunakan sebagai alat untuk melanjutkan perang kasta," ujarna.
"Saya berharap keadilan terhadap kekejaman ini ditegakkan," harapnya.(*)