Nelayan Hilang
Dua Nelayan Pijay Hilang Tiga Hari Ditemukan di Tengah Perairan Lhokseumawe, Begini Kondisinya
Kondisi mereka masih sehat dan hari ini juga diupayakan dapat dievakuasi ke Pijay dan diserahkan kepada pihak keluarga dibawa
Penulis: Idris Ismail | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Dua Nelayan Pidie Jaya (Pijay) asal Gampong Meunasah Jurong, Kecamatan Meurah Dua masing-masing Maisar (24) dan Rahmad (24) yang sempat dikabarkan hilang selama tiga hari sejak Selasa (3/8/2021) lalu ditemukan di perairan Selat Malaka persisnya di perairan laut Lhokseumawe.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Ir HM Bentara kepada Serambinews.com, Jumat (6/7/2021) mengatakan kabar hilang kontak dua nelayan yang menggunakan boat jenis labi-labi itu diketahui sejak Selasa (3/8/2021).
"Upaya pencarian terus dilakukan, dan hasilnya pada Jumat (6/8/2021) subuh pagi telah diperoleh kabar telah ditemukan diperairan tengah laut lepas Lhokseumawe," sebutnya.
• Sudah Empat Hari Nelayan Hilang di Laut Aceh Singkil Belum Ditemukan, Arah Pencarian Dialihkan
Menurut HM Bentara, kedua nelayan yang masih sangat muda itu menggunakan buat pancing jenis labi-labi untuk mencari ikan.
Hanya saja dalam tiga pekan terakhir cuaca buruk berupa badai angin kencang dan ombak besar sehingga menyebabkan mereka terdampar ke laut lepas hingga ratusan mil lebih.
Selain itu juga diketahui mereka kehabisan bahan bakar mesin sehingga mereka pasrah pada terjangan ombak di laut lepas.
"Secara bersama-sama hari ini dilakukan upaya penjemputan," ujarnya.
• Berlomba dengan Waktu, Tim Pencari Nelayan Hilang di Aceh Singkil Bergerak Jelang Subuh
Pj Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pijay Okta Handipa ST MArc kepada Serambinews.com, Jumat (6/8/2021) memastikan hingga Jumat (6/8/2021) pukul 10.00 WIB memastikan kedua nelayan asal Gampong Meunasah Jurong, Meurah Dua saat ini masih di tengah laut lepas.
"Kondisi mereka masih sehat dan hari ini juga diupayakan dapat dievakuasi ke Pijay dan diserahkan kepada pihak keluarga dibawa," terang mantan Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Pijay.
Diakui Okta Handipa selama tiga pekan terakhir kondisi laut terutama di Selat Malaka kurang kondusif akibat cuaca ekstrem yaitu badai angin kencang disertai gelombang tinggi sehingga aktivitas para nelayan saat ini terpaksa terhenti.
"Kami himbau agar para nelayan untuk mengurungkan niat beraktivitas melaut sebelum kondisi dipastikan teduh atau normal," ungkapnya.(*)
Baca juga: Pensiun dari MotoGP, Valentino Rossi Ungkap Kesedihan Terbesar selama Berkarier di MotoGP
Baca juga: Banggar DPRA Gebrak Meja, Saat Bahas Raqan Pertanggungjawaban APBA 2020
Baca juga: Anggota DPRA Surati KBRI Bangkok, Pertanyakan Nasib 32 Nelayan Aceh