Internasional

Demonstran Lebanon Bawa Peti Mati, Simbol Pemakaman Bagi Korban Tewas Ledakan Pelabuhan Beirut

Ribuan Demonstran Lebanon membawa peti mati tiruan dalam prosesi pemakaman simbolis korban tewas ledakan pelabuhan Beirut.

Editor: M Nur Pakar
AP
Para demonstran membawa foto keluarganya yang menjadi korban tewas ledakan pelabuhan Beirut, Lebanon untuk menuntut keadilan dan para pejabat yang bertanggungjawab harus segera diadili, Minggu (8/8/2021). 

SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Ribuan Demonstran Lebanon membawa peti mati tiruan dalam prosesi pemakaman simbolis korban tewas ledakan pelabuhan Beirut.

Aksi yang dilaksanakan pada Minggu (8/8/2021) itu untuk menuntut keadilan, beberapa hari setelah peringatan pertama ledakan besar di dermaga yang menewaskan lebih dari 200 orang.

Keluarga para korban bergabung dengan puluhan pendukung, beberapa mengenakan pakaian hitam dan membawa obor menyala.

Mereka berkumpul di pintu masuk pelabuhan di mana kebakaran gudang pada 4 Agustus 2020 menyulut tumpukan besar amonium nitrat.

Menyebabkan salah satu ledakan terbesar di masa damai. dalam sejarah.

Istri, saudara perempuan dan ibu dari mereka yang terbunuh memegang potret orang yang mereka cintai dan berbaris di depan tiga peti mati simbolis yang ditutupi bunga, kata seorang reporter AFP.

Baca juga: Lebanon Kutuk Serangan Udara Israel, UNIFIL Tuduh Israel Langgar Resolusi DK PBB

“Ammonium nitrat melakukan ini,” baca salah satu tanda.

Ditemani dengan drum dari marching band, para demonstran berbaris melalui distrik terdekat Gemmayzeh dan Mar Mikhail, yang rusak berat akibat ledakan.

"Peti mati ini adalah simbol untuk mengingatkan orang bahwa kami membawa peti mati para martir kami," kata Ibrahim Hteit, juru bicara asosiasi keluarga yang ditinggalkan.

“Kami pantas mendapatkan kebenaran dan kami pantas mendapatkan keadilan untuk orang yang kami cintai. Kami tidak akan menyerah,” katanya.

Pada Rabu (4/8/2021), ribuan orang berdemonstrasi di Beirut untuk menandai peringatan ledakan itu.

Mereka menyuarakan kemarahan bahwa tidak ada yang bertanggung jawab atas bencana yang menewaskan 214 orang itu.

Amonium nitrat, pupuk yang sangat eksplosif, telah disimpan selama bertahun-tahun di pelabuhan tanpa tindakan pencegahan keamanan, menurut pemerintah sendiri.

Baca juga: VIDEO - Setahun Peringatan Ledakan Amonium Nitrat di Beirut, Warga dan Militer Lebanon Bentrok

Ledakan itu melukai 6.500 orang dan menyebabkan kerugian miliaran dolar AS

Namun penyelidikan yudisial atas bencana tersebut hanya membuat sedikit kemajuan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved