Berita Kutaraja
Akhiri Tugas Sebagai Kapolda Aceh, Irjen Pol Wahyu Widada Kirim Paket untuk Anak Pemulung
Anak-anak pemulung pun menjerit histeris, suara sorak sorai kegirangan menggema di antara botol-botol bekas di lingkungan itu.
Penulis: Subur Dani | Editor: Saifullah
Biasa mereka tinggal di rumah-rumah kumuh yang terbuat dari triplek bekas, kardus, kayu, dan bahan bekas lainnya untuk bertahan hidup.
Di sana terdapat Taman Edukasi Anak Pemulung yang didirikan oleh Maulidar Yusuf (30), sejak tahun 2012.
Taman Edukasi Anak Pemulung tersebut berdiri karena kegelisahannya terhadap semangat pendidikan anak-anak pemulung yang rendah karena lingkungannya.
Ia menjadi relawan untuk membantu kesulitan anak-anak pemulung dalam belajar dan memberikan pendidikan tambahan di luar sekolah.
Baca juga: VIDEO Wawancara Khusus Tentang Penanganan Covid-19 Bersama Kapolda Aceh Irjen Pol Wahyu Widada
"Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kepedulian Bapak Kapolda Aceh terhadap pendidikan anak-anak di sini,” ujarnya.
“Semoga dengan bantuan ini, mereka menjadi semangat kembali untuk melanjutkan pendidikan yang kelak akan menjadi pemutus rantai kemiskinan di garis keturunan keluarganya di masa mendatang," ucap Maulidar didampingi ratusan anak-anak yang saling bercengkrama bahagia.
Di sela-sela kegiatan, Irjen Pol Wahyu Widada menyempatkan diri berkomunikasi melalui video call dengan relawan dan anak-anak pemulung,
"Halo anak-anak, apa kabar, semangat terus ya belajarnya. Ingat kesuksesan adalah hak semua orang, tidak perduli siapa orang tua kita, tidak perduli apa latar belakang kita, jika kita belajar, berdoa, dan berusaha, kelak kita akan sukses di masa depan,” tukas Irjen Pol Wahyu.
“Jaga kesehatan ya, salam untuk orang tua di rumah semuanya, untuk Maulidar sebagai relawan, terus berbuat baik, jadilah pelita di antara mereka, bimbing dan dukung mereka hingga mendapat pendidikan yang baik, kelak Aceh akan maju dan sukses di tangan-tangan mereka di masa mendatang," ucap Wahyu Widada.
Seluruh kegiatan di atas terangkum di dalam sebuah video viral yang tersebar luas di media sosial.
"Kepada seluruh masyarakat Aceh, saya mohon pamit dan undur diri. Saya meminta maaf apabila ada ucapan, perbuatan, atau kekhilafan selama saya menjabat selaku Kapolda Aceh. Percayalah saya telah jatuh cinta dengan Aceh. Aceh telah banyak mengajarkan saya kehidupan dalam bingkai syari'ah Islam," ungkapnya.
"Meskipun saya jauh, Aceh selalu ada di hati saya. Saya cinta Aceh. Saya akan terus memantau Aceh, semoga sepeninggalan saya, Aceh menjadi provinsi yang maju dan sejahtera di masa yang akan datang. Bak ta tunyok bek meu iseuk, bak ta peudeuek beu meulabang (apa yang telah ditetapkan jangan bergeser, di mana diletakan, di situ dipaku), ayo semangat!," ucapnya.(*)