Berita Pidie Jaya

Cek Mad, Anggota DPRK Pijay dari PNA Meninggal Dunia, Begini Tanggapan Sahabatnya

Kabar duka meninggalnya politisi Partai Nanggroe Aceh (PNA) itu sejak Rabu (11/8/2021) sejak petang hingga malam hari menyebar begitu luas

Penulis: Idris Ismail | Editor: Nur Nihayati
Dok PNA Pijay
Warga Gampong Geulanggang, Kecamatan Ulim, Pidie Jaya menunggu para jamaah guna melakukan prosesi shalat jenazah di meunasah gampong setempat, Rabu (11/8/2021) malam. SERAMBINEWS.COM/DOK PNA Pijay. 

Kabar duka meninggalnya politisi Partai Nanggroe Aceh (PNA) itu sejak Rabu (11/8/2021) sejak petang hingga malam hari menyebar begitu luas

Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya

SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Innalillahi Wa Innalillahi Rajiun, kabar duka menyelimuti segenap masyarakat Pidie Jaya (Pijay).

Satu dari 25 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) setempat, Muhammad Bin A Thaleb (50), Rabu (11/8/2021) sekira pukul 16.40 WIB menghembuskan nafas terakhir di kediamannya, Gampong Geulanggang, Kecamatan Ulim.

Kabar duka meninggalnya politisi Partai Nanggroe Aceh (PNA) itu sejak Rabu (11/8/2021) sejak petang hingga malam hari menyebar begitu luas baik di Pijay maupun luar Pijay.

"Almarhum dikebumikan pada Rabu (11/8/2021) malam sekira pukul 21.00 WIB dengan dihadiri oleh ribuan warga," sebut Nazaruddin Ismail SPdI selaku anggota DPRK yang juga sama-sama sebagai Politisi PNA kepada Serambinews.com Kamis (12/8/2021).

Muhammad Bin A Thaleb. SERAMBINEWS.COM/DOK PNA Pijay
Muhammad Bin A Thaleb. SERAMBINEWS.COM/DOK PNA Pijay (Dok PNA Pijay)

Menurut Nazaruddin, selaku sahabat dekat yang selama ini bergabung dalam Fraksi Gerakan Nanggroe Berkarya (Genakar) sosoknya sangatlah bersahaja dalam pergaulan terutama dalam menjaga setiap tutur bahasa sehingga menjadi politisi yang disegani baik di dewan sendiri maupun dengan pihak eksekutif.

Selain itu juga sosok ayah empat anak ini sangatlah dermawan atau sosial dengan berbagai kalangan masyarakat baik di gampong, kecamatan Ulim dan bahkan dengan masyarakat kabupaten.

"Kabar meninggal pria yang kerap di sapa Cek Mad ini bagi warga Pijay merasa sangat kehilangan atas sosok yang tidak pernah menyakiti hati orang lain," jelasnya.

Selain itu juga sosok ayah santun itu kerap memberikan masukan secara konstruktif baik bagi kalangan para anggota dewan, Fraksi serta pihak pemerintahan (eksekutif) dengan gaya bahasa yang santun sehingga menjadi masukan atau pertimbangan dalam setiap mengambil sebuah kebijakan daerah (Qanun).

"Beliau meninggalkan seorang istri, Idawati serta empat buah hatinya, yaitu Khairul, Wilda, Putri Balqis dan Qanita," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved