Wawancara Khusus
Ada Orang Ingin Lakukan Pengacauan
Meski pandemi Covid-19 sudah melanda Tanah Air satu setengah tahun, namun masih ada kelompok masyarakat hingga tokoh agama
Untuk Jawa, karena banyak kabupaten yang sudah mulai menurun dari level 4 ke level 3, maka diberi kelonggaran.
Soal PPKM, pemimpin di daerah itu masih sporadis, belum semua melakukan sentuhan kultural. Bagaimana Pemerintah Pusat mendorong pemda hingga pemerintah desa untuk menggerakkan kekuatan tokoh-tokoh?
Pemerintah sudah melakukan berbagai arahan petunjuk dalam rakor untuk melakukan.
Makanya disebutkan PPKM itu kan artinya pembatasan sampai ke tingkat mikro, itu mikro sampai ke tingkat RT, jadi ini pengawasannya sampai ke tingkat RT.
Sebenarnya, program itu supaya pemda kemudian melakukannya sampai ke tingkat bawah.
Pertemuan saya dengan tujuh gubernur di Pulau Jawa, semua memiliki program-program itu, karena memang mereka menghadapi sendiri.
Persoalannya kalau tidak ada bantuan warga, pemerintah akan berikan solusi.
Saya memang belum bertemu dengan gubernur di luar Jawa, tapi dari program PPKM itu sebenarnya di tingkat mikro pembatasan perlu ada upaya kearifan lokal, jadi kalau memang di Jambi belum terasa itu, saya akan sampaikan kepada provinsi yang masih belum untuk perlu diberikan solusi-solusi.
Soal baliho politik marak dari menteri tertentu, bagaimana tanggapan Pak Wapres? Sebab, menteri-menteri ini punya tanggung jawab yang sangat besar mengatasi masalah pandemi.
Baliho ini memang ini nggak dilarang. Tapi ini sebenarnya memang tanggung jawab kita sendiri ya.
Kalau sebagai pejabat, tanggung jawab itu bagaimana dia melaksanakan jabatannya itu.
Sebenarnya masih terlalu dini (kampanye 2024) tapi sekarang sudah mulai dimana-mana politik, jadi pada takut ketinggalan kereta.
Sebenarnya yang bikin masalah itu media juga sih, media sudah mulai memancing-mancing, akhirnya pada keluar semua. 'Oh si ini surveinya sekian', akhirnya yang ketinggalan nyoba. Jadi ini sudah sesuatu yang memang harus kembali kepada masing-masing tokoh itu sendiri. Kalaupun dia mau, mestinya yang dia jual kinerjanya, kalau kinerjanya baik kan tak usah pasang baliho. Saya kira nanti baliho itu akan ditertibkan supaya jangan mengganggu pemandangan, (tapi) pada saatnya (akan) dibuka, kalau belum saatnya sebaiknya tidak dulu.
Kita sekarang mestinya fokus bagaimana menghadapi Covid-19, apa yang kita pikirkan, omongkan, langkahkan itu bagaimana mengatasi Covid-19.
Ini kan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi sesemuanya bagaimana bisa memberi kontribusi dalam penanggulangan Covid-19.
Jadi harus digalakkan di masyarakat dengan dibantu oleh pers. (tribun network/Vincentius Jyestha)