Wawancara Khusus
Ada Orang Ingin Lakukan Pengacauan
Meski pandemi Covid-19 sudah melanda Tanah Air satu setengah tahun, namun masih ada kelompok masyarakat hingga tokoh agama
Manakala ada bahaya yang mengancam negara, itu menjadi tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia, terutama ulama.
Covid-19 itu bukan hanya tanggung jawab kenegaraan dan kebangsaan, tapi juga keagamaan.
Sebab, menjaga diri dari wabah ini wajib, maka saya menggunakan istilah penanganan Covid-19 itu masalah agama sesuai syariat, dalam upaya melindungi dan menjaga masyarakat, ini tanggungjawab ulama.
Saya tanyakan mana masyarakat yang masih tidak percaya.
Masih ada sedikit, dan itu digarap.
Buktinya sekarang mereka minta divaksin dimana-mana.
Sampai di daerah kurang vaksin, seluruh daerah menyatakan masih minta vaksin.
Pemerintah terus menyiapkan vaksin supaya mereka bisa divaksin sampai akhir 2021.
Ini akhir 2021 (diharapkan vaksinasi) ini selesai.
Vaksinnya ini sudah kita siapkan, masyarakat juga sudah siap, tapi kecepatan memvaksin ini juga jadi masalah.
Ini bukan masalah gampang, karena harus memvaksin sekian banyak masyarakat dengan daerah yang terpisah-pisah.
Beredar hoaks di masyarakat. Seperti orang yang dirawat di rumah sakit justru meninggal, disuntikkan ke masyarakat itu racun, hingga vaksin itu sesuatu yang bisa mengganggu tubuh.
Berita bohongnya sudah diklarifikasi bahwa itu tidak benar.
Klarifikasi dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dari aspek kesehatan, dari Kominfo bahwa berita itu bohong dan dijelaskanlah bahwa yang meninggal itu bukan karena vaksin tapi karena memang ada penyakit yang dibawa.
Memang, karena ada orang yang ingin coba melakukan pengacauan, di setiap masa pasti ada.