Berita Banda Aceh
Nurmis, Jualan Timphan Ketika Derasnya Hujan Hingga Basah Kuyup, Menangis Saat Dagangannya Diborong
Ia adalah Nurmis, warga Gampong Lampeuneurut, Ujong Blang, Aceh Besar, yang sehari-hari berjualan timphan di Ulee Lheue, Banda Aceh.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Mursal Ismail
Ia adalah Nurmis, warga Gampong Lampeuneurut, Ujong Blang, Aceh Besar, yang sehari-hari berjualan timphan di Ulee Lheue, Banda Aceh.
Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Seorang ibu dan anak perempuannya tampak duduk di pinggir jalan.
Hujan deras terus mengguyur tempatnya berdagang.
Payung kecil tampak tak mampu melindungi tubuhnya dan sang anak. Keduanya tampak basah kuyup.
Ia adalah Nurmis, warga Gampong Lampeuneurut, Ujong Blang, Aceh Besar, yang sehari-hari berjualan timphan di Ulee Lheue, Banda Aceh.
Dua hari lalu, hujan dan badai melanda Banda Aceh. Hingga menjelang maghrib, Nurmis bersama anaknya duduk di pinggir jalan.
Ia terduduk di samping sepeda motornya dengan keranjang yang berisi dagangan dan bermodalkan sedikit spanduk kecil.
Baca juga: ACT Aceh - MRI Salurkan 50 Sapi Qurban di Banda Aceh dan Aceh Besar, Sumbangan Masyarakat Turki
Sesekali menoleh ke arah kendaraan yang melintas, berharap ada satu atau dua yang menepi membeli timphan, makanan khas Aceh yang ia jual.
Memang tak banyak, kurang dari 10 kotak, namun itu pun tak habis terjual hingga menjelang malam.
Kak Nurmis sapaannya, setiap pukul 15.00 WIB membawa dagangannya ke Ulee Lheu, salah satu jalur lintas yang ramai dilalui orang-orang.
Kak Nurmis memiliki 4 anak yang anak sulungnya saja masih SD.
Kak Nurmis ikut membantu sang suami dalam mencari nafkah dengan berjualan timphan, karena sang suami hanya bekerja sebagai buruh bangunan.
Namun, akhir-akhir ini suaminya jarang mendapat pekerjaan.
Baca juga: BKM Baitusshalihin Serahkan Bantuan Dana Rp 28.436.000 untuk Palestina via ACT Aceh
Ditambah mertua Kak Nurmis yang juga sedang sakit dan banyak memerlukan biaya pengobatan.