16 Tahun Damai Aceh
16 Tahun Damai Aceh, Gambit Minta Pimpinan Perhatikan Ekonomi Eks Kombatan GAM
berikut pandangan Syukriadi alias Gambit, eks kombatan GAM wilayah Peureulak Aceh Timur, kepada Serambinews
Penulis: Seni Hendri | Editor: Muhammad Hadi
Selain itu, saya memiliki kebun durian dan rambutan seluas 1 satu hektar warisan dari orang tua," ungkap Gambit yang juga mantan Panglima Sagoe Kuta Dayah Alue Bue, Peureulak Barat tahun 2020 silam.
Baca juga: Wali Nanggroe: Alhamdulillah Damai Masih Terus Berlangsung
Komandan Satgaskom Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Aceh Timur, sejak 2011 ini mengaku hasil dari usaha yang dijalaninya saat ini mampu memenuhi kebutuhan keluarganya.
Kini, Gambit bersama istri tercintanya, Nursiah, telah dikaruniai 5 anak yang semuanya laki-laki, dan anak tertua sedang mengikuti seleksi TNI di Banda Aceh.
"Alhamdulillah hasilnya lumayan, mampu untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Dibandingkan rekan-rekan seperjuangan saya eks kombatan GAM masih banyak belum memiliki pekerjaan," ungkap Gambit.
Perhatikan Lapangan Kerja Eks Kombatan GAM
16 tahun Damai Aceh, di mata Gambit, saat ini, Aceh sudah sangat aman dan sudah sangat mudah bagi masyarakat Aceh untuk mencari rezeki.
"Kalau dari segi keamanan Aceh saat ini sudah sangat kondusif, dan masyarakat sudah sangat enak mencari rezeki," ungkap Syukriadi alias Gambit.
Baca juga: Peringatan 16 Tahun Damai Aceh, Ini Pesan Gubernur Aceh
Namun, kata Gambit, di usia 16 MoU Helsinki, masih banyak eks Kombatan GAM khususnya di Aceh Timur, hidup di bawah garis kemiskinan, bahkan belum memiliki lapangan pekerjaan.
"Kalau dari segi keamanan Aceh sudah kondusif, dan masyarakatnya sudah enak mencari rezeki.
Tapi kalau dari segi kehidupan eks kombatan GAM, masih banyak eks kombatan GAM tidak terperhatikan dan tidak memiliki pekerjaan, dan kerja serabutan," ungkap Gambit.
Baca juga: Saran dr Zaidul Akbar, Hindari 5 Makanan Ini Agar Tidak Mudah Sakit
Karena itu, ungkap Gambit, ia berharap kepada pimpinan eks kombatan GAM (Malik Mahmud Al Haythar) agar turun ke daerah-daerah khususnya Aceh Timur, untuk melihat kondisi kehidupan dan ekonomi eks kombatan GAM.
"Harapan kita terutama kali kepada pemimpin kita, Malik Mahmud Al Haythar, untuk turun ke daerah-daerah, melihat kondisi ekonomi dan kehidupan eks Kombatan GAM.
Ini harapan kita, agar mereka tahu kondisi kehidupan eks kombatan GAM, karena selama ini mereka belum pernah turun melihat kondisi kehidupan eks kombatan di daerah," ungkap Gambit.
Baca juga: Eks Panglima GAM Wilayah Linge: 16 Tahun Damai, Aceh Ibarat Batu Pecah Seribu, Hilang Kasih Sayang
Menurut Gambit, kondisi kehidupan eks Kombatan GAM khususnya di wilayah Peureulak Aceh Timur, saat ini sangat memprihatikan.