Internasional
Albania Siap Menjadi Tempat Transit Penterjemah Afghanistan, Sebelum ke Amerika Serikat
Perdana Menteri Albania, Minggu (15/8/2021) mengatakan akan melindungi sementara ratusan Warga Afghanistan.
SERAMBINEWS.COM, TIRANA - Perdana Menteri Albania, Minggu (15/8/2021) mengatakan akan melindungi sementara ratusan Warga Afghanistan.
Terutama yang bekerja dengan pasukan militer penjaga perdamaian Barat dan sekarang diancam oleh Taliban.
Di halaman Facebook-nya, Edi Rama mengatakan pemerintah AS telah meminta Albania untuk menjadi tempat transit sejumlah emigran politik Afghanistan.
Kemudian, menjadikan Amerika Serikat sebagai tujuan akhir mereka.
"Tidak diragukan lagi kami tidak akan mengatakan tidak," katanya.
Dia menambahkan pemerintah Albania juga menanggapi positif permintaan dua LSM AS.
Baca juga: Badan Pengungsi PBB Peringatkan Meningkatnya Krisis Kemanusiaan di Afghanistan
Dimana meminta melindungi ratusan intelektual dan aktivis perempuan Afghanistan yang telah diancam eksekusi oleh Taliban.
Perdana Menteri Albania itu mengatakan negaranya berdiri bersama Amerika Serikat.
"Tidak hanya ketika membutuhkan mereka untuk masalah kita ... tetapi bahkan ketika mereka membutuhkan kita, kapan saja," katanya.
Selain itu, Paus Fransiskus, Minggu (15/8/2021) mengatakan dia berbagi keprihatinan dengan suara bulat untuk situasi di Afghanistan.
Saat para pejuang Taliban menyapu negara yang dilanda perang itu.
Dia berbicara ketika Taliban memasuki pinggiran Kabul, ibu kota Afghanistan.
Baca juga: Presiden Afghanistan Berjanji Cegah Kekerasan Meletus di Kabul
Fransiskus mengatakan mereka sedang menunggu pemindahan damai kota itu.
Dari jendela yang menghadap Lapangan Santo Petrus, paus berdoa agar kekerasan senjata dapat berhenti dan solusi dapat ditemukan di meja perundingan.
Dia menambahkan hanya dengan cara ini, semoga penduduk negara yang babak belur, pria dan wanita, orang tua dan anak-anak kembali ke rumah mereka.
Kemudian, dapat hidup dalam damai dan aman, dengan rasa saling menghormati.(*)
Baca juga: Duta Besar Inggris Diterbangkan dari Kabul, Afghanistan