Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI
Jangan Lupakan Sejarah: Rakyat Aceh Sumbang Pesawat dan Emas Monas, Sultan Siak Uang 13 Juta Gulden
Para Sultan dan Raja Nusantara memberikan sumbangan mereka kepada Indonesia di awal Kemerdekaan.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS COM, JAKARTA - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyebut adanya sumbangan dari tokoh dan akyat Aceh berupa pesawat dan emas monas sebagai bentuk dukungan terhadap pembentukan negara Indonesia.
Dukungan juga diberikan para sultan dan raja Nusantara.
Singgungan tentang bentuk dan dukungan rakyat Aceh dan para sultan serta raja Nusantara itu disampaikan LaNyalla Mattalitti dalam Pidato Ketua DPD RI pada Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (16/8/2021).
Sidang ini dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin.
"Negara ini negara besar. Karena lahir dari Kerajaan dan Kesultanan Nusantara yang telah memiliki Peradaban yang unggul.
Para Raja dan Sultan Nusantara juga secara langsung turut membentuk lahirnya negara ini melalui dukungan mereka kepada para Pendiri Bangsa saat itu," ujar LaNyalla Mattalitti.
Disebutkan, tercatat dalam sejarah, bagaimana para Sultan dan Raja Nusantara memberikan sumbangan mereka kepada Indonesia di awal Kemerdekaan.
"Salah satunya sumbangan uang 13 Juta Gulden dari Sultan Siak dan Pesawat Kepresidenan serta Emas Monas dari Tokoh dan Rakyat Aceh," ujar LaNyalla.
"Demikian juga sumbangsih para tokoh pejuang kemerdekaan, yang terdiri dari tokoh pergerakan, militer, ulama dan agamawan, hingga kaum terdidik dan cendekiawan.
Yang telah menyumbangkan pikiran jernih mereka dalam Sidang BPUPKI dan PPKI dalam menyiapkan kemerdekaan Indonesia.
Yang kemudian menghasilkan karya agung bangsa ini, Yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945," tukasnya.
Baca juga: Ketua DPR RI Puan Maharani, Masa Sidang Dibuka Lagi, DPR Kebut Penyelesaian 7 RUU
Baca juga: BERITA POPULER Prof Syamsul Rijal jadi Staf Menteri sampai Aceh dapat Internet Gratis
Baca juga: Dokter Bakar Bengkel Pacar, Adik Korban: Pelaku Ingin Kuasai Harta, Minta Tebusan Hamil Rp 300 Juta
Ia kemudian mengutip pernyataan Presiden Soekarno yang sangat terkenal yang berbunyi "agar jangan sekali-kali meninggalkan sejarah."
"Karena sejarah bangsa ini tangguh. Kita mewarisi negara besar. Negara yang seharusnya mampu memakmurkan rakyatnya dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," demikian Ketua DPD RI.
Pada bagian lain pidatonya,terkait dengan pandemi Covid 19, LaNyalla menyebutkan pandemi juga memberi hikmah tentang ketahanan Sektor Sosial bangsa ini.