Internasional
Partai Republik Sebut Strategi Joe Biden di Afghanistan Lebih Memalukan dari Perang Vietnam
Partai Republik mengkritik keras stategi Presiden AS Joe Biden dalam menangani Afghanistan. Sejumlah Senator Republik meningkatkan kritik terhadap str
SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Partai Republik mengkritik keras stategi Presiden AS Joe Biden dalam menangani Perang Afghanistan.
Sejumlah Senator Republik meningkatkan kritik terhadap strategi penarikan Biden.
Dikatakan, gambar dari helikopter Amerika pada Minggu yang mengelilingi Kedutaan Besar AS di Kabul membangkitkan kepergian personel AS yang lebih memalukan dari Perang Vietnam.
Dilansir AP, Senin (16/8/2021), sejumlah Senator Partai Republik tidak mendorong Biden untuk mempertahankan pasukan di Afghanistan dalam jangka panjang.
Mereka juga mendukung dorongan Donald Trump untuk keluar dari negara itu.
Namun, Pemimpin Partai Republik di Senat, Mitch McConnell, menganggap adegan penarikan diri itu sebagai rasa malu negara adidaya telah diredam.
Baca juga: Menteri Luar Negeri AS Tolak Bandingkan Perang Afghanistan dengan Perang Vietnam
Sementara itu, para pejabat AS semakin khawatir tentang potensi meningkatnya ancaman teroris terhadap AS.
Seiring berkembangnya situasi di Afghanistan, menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut yang meminta anonimitas untuk membahas masalah keamanan yang sensitif.
Jenderal Mark Milley, Kepala Staf Gabungan, mengatakan kepada para senator, para pejabat AS diperkirakan akan mengubah penilaian sebelumnya.
Tentang laju kelompok-kelompok teroris yang terbentuk kembali di Afghanistan.
Berdasarkan situasi yang berkembang, para pejabat percaya kelompok teror seperti Al-Qaeda mungkin dapat tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan.
Para pejabat di telepon mengatakan kepada para senator komunitas intelijen AS saat ini sedang bekerja untuk membentuk garis waktu baru berdasarkan ancaman yang berkembang.
Namun, tidak ada langkah tambahan yang direncanakan di luar pengerahan pasukan yang diperintahkan Biden untuk membantu evakuasi.
Pejabat senior pemerintah percaya AS akan mampu menjaga keamanan di bandara Kabul cukup lama untuk melepaskan orang Amerika dan sekutu mereka.
Tetapi nasib mereka yang tidak dapat mencapai bandara masih jauh dari pasti.