Internasional

Presiden Joe Biden dan Petinggi AS Dikejutkan dengan Kecepatan Taliban Rebut Pemerintah Afghanistan

Presiden AS Joe Biden dan pejabat tinggi AS lainnya dikejutkan oleh langkah pengambilalihan Pemeritah Afghanistan oleh Taliban dengan cepat.

Editor: M Nur Pakar
White House
Presiden AS Joe Biden terlihat melakuan pertemuan virtual dengan Wapres Kamala Harris, tim keamanan dan pejabat senior untuk mendapatkan pembaruan tentang penarikan personel sipil di Afghanistan, Minggu (15/8/2021). 

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Presiden AS Joe Biden dan pejabat tinggi AS lainnya dikejutkan oleh langkah pengambilalihan Pemeritah Afghanistan oleh Taliban dengan cepat.

Penarikan pasukan AS yang direncanakan segera menjadi misi untuk memastikan evakuasi yang aman.

Tetapi, keruntuhan pemerintah Afghanistan dengan cepat dan kekacauan berikutnya merupakan ujian paling serius bagi Biden sebagai panglima tertinggi.

Dilansir AP, Senin (16/8/2021), Biden menjadi sasaran kritik pedas dari Partai Republik yang mengatakan bahwa dia telah gagal.

Biden berkampanye sebagai pakar kawakan dalam hubungan internasional.

Bahkan, menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk meremehkan prospek kekuasaan Taliban.

Dengan alasan orang Amerika dari semua aliran politik telah bosan dengan perang 20 tahun.

Sebuah konflik yang menunjukkan batas-batas uang dan kekuatan militer untuk memaksa demokrasi gaya Barat pada masyarakat yang tidak siap atau tidak mau menerimanya.

Baca juga: Taliban Kuasai Afghanistan, Joe Biden Mengaku Tak Menyesal Tarik Pasukan Amerika Serikat

Namun, pada Minggu (15/8/2021), tokoh-tokoh terkemuka dalam pemerintahan mengakui mereka lengah dengan kecepatan runtuhnya pasukan keamanan Afghanistan.

Tantangan upaya itu menjadi jelas setelah laporan tembakan sporadis di bandara Kabul.

Mendorong warga Amerika untuk berlindung saat menunggu penerbangan ke tempat yang aman setelah Kedutaan Besar AS dievakuasi sepenuhnya.

"Kami telah melihat pasukan itu tidak mampu mempertahankan negara, dan itu terjadi lebih cepat dari yang kami perkirakan," kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken kepada CNN, merujuk pada militer Afghanistan.

Gejolak di Afghanistan mengatur ulang fokus dengan cara yang tidak diinginkan bagi seorang presiden yang sebagian besar berfokus pada agenda domesti.

Mencakup pandemi, memenangkan persetujuan kongres untuk triliunan dolar dalam pengeluaran infrastruktur dan melindungi hak suara.

Biden tetap berada di Camp David pada Minggu (15/8/2021), menerima pengarahan rutin tentang Afghanistan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved