Lifestyle

Benarkah Tidur Dengan Kipas Angin Tidak Sehat Bagi Tubuh? Simak Manfaat dan Kekurangannya Berikut

Dr. Len Horovitz, ahli paru Lenox Hill Hospital di New York, Amerika Serikat menjelaskan, sepanjang waktu tidur, tentu orang-orang tidak ingin berkeri

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Amirullah
PIXABAY
Benarkah Tidur Dengan Kipas Angin Tidak Sehat Bagi Tubuh? Simak Manfaat dan Kekurangannya Berikut. 

Suara dari kipas angin dianggap menenangkan dan dapat membantu mereka tertidur.

Melansir laman Sleep Advisor, suara yang dihasilkan kipas mirip ini kebanyakan mirip dengan white noise.

White noise menggabungkan semua frekuensi suara, menghasilkan dengungan yang dapat membantu orang tertidur.

Bagi orang yang sulit tidur dalam keheningan total, suara kipas angin dapat menciptakan kebisingan sehingga membantu mereka terlelap.

3. Menghilangkan bau udara tak sedap

Kipas angin dapat membantu mengedarkan udara pengap dan menyegarkan ruangan.

Hal ini dapat membuat kamar tidur tidak terlalu pengap dan mencegah bau yang tidak sedap.

Tips tidur dengan kipas angin

Melansir Live Science, Dr. Len Horovitz, ahli paru Lenox Hill Hospital di New York, Amerika Serikat menjelaskan, sepanjang waktu tidur, tentu orang-orang tidak ingin berkeringat.

Tapi perlu diingat, kipas angin dapat mengedarkan debu yang dapat mengganggu, terutama bagi mereka yang memiliki alergi.

Sehingga, bagi yang terbiasa tidur dengan menyalakan alat penyejuk ruangan ini, disarankan untuk meletakkannya pada jarak yang aman dari tempat tidur.

Selain itu, disarankan pula tidak mengarahkan kipas angin tepat pada tubuh.

Untuk menjaga dari debu dan alergen lainnya, Horovitz merekomendasikan untuk menggunakan filter udara di kamar tidur.

Dia juga merekomendasikan melakukan irigasi sinus setiap hari dengan saline, yang dapat membantu saluran hidung kering, hidung tersumbat dan masalah hidung lainnya.

Udara dingin juga dapat menyebabkan kontraksi otot.

Sehingga, jika terkena paparan udara dingin dari kipas angin di malam hari, bisa saja menyebabkan leher jadi kaku pada pagi harinya.

Tapi, kata Horovitz, masalah seperti ini akan lebih buruk jika tidur dengan membiarkan Air Conditioner (AC) menyala di malam hari.

Oleh sebab itu, bagi yang tidur menggunakan AC, Horovitz menyarankan udaranya tidak boleh bertiup langsung ke tubuh.

Selain itu, pengaturan suhunya juga tidak boleh lebih rendah dari 68 oF atau dibawah 20 oC. (Serambinews.com/Yeni Hardika)

BERITA LIFESTYLE LAINNYA

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved