Kesehatan
Berapa Banyak Mengonsumsi Petai dan Jengkol yang Wajar? Simak Penjelasan dr Zaidul Akbar
Rasanya yang enak, tak heran sebagian orang kalap mengonsumsi petai & jengkol. Lalu, berapa sih takaran yang wajar mengonsumsi petai & jengkol ini?
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM - Petai dan jengkol merupakan dua makanan yang sering dikonsumsi sebagai makanan pelengkap.
Bagi beberapa orang, petai dan jengkol menjadi idola, namun sebagian lainnya tidak menyukainya karena aromanya yang tajam dan dinilai menghasilkan bau tak sedap.
Di beberapa daerah, petai dan jengkol kerap dijadikan lalapan hingga disajikan dalam aneka ragam menu masakan yang lezat.
Dinilai sebagai santapan yang enak, tak heran bagi sebagian orang terkadang kalap mengonsumsi petai dan jengkol ini.
Lalu, berapa sih takaran yang wajar saat mengonsumsi petai dan jengkol?
Melansir dari kanal YouTube Pewaris Para Nabi pada Rabu (25/8/2021), dr Zaidul Akbar membeberkan jumlah yang wajar saat mengonsumsi petai dan jengkol.
Baca juga: Suka Makan Petai? Jangan Buang Kulitnya, Jadi Obat Impotensi sampai Diabetes, Ini Cara Mengolahnya
"Ustadz apakah makan jengkol dan petai sehat?," ucap dr Zaidul Akbar di awal video sembari membacakan pertanyaan dari seorang jamaah.

Menurut ahli kesehatan sekaligus pendakwah ini, mengonsumsi petai dan jengkol dapat memberikan kesehatan pada tubuh dengan catatan apabila dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
Jumlah yang wajar tersebut dalam artian hanya satu hingga dua biji petai dan jengkol saja yang dikonsumsi.
"Kalau banyak-banyak Anda makan ngga sehat, kalau Anda makan satu dua butir silahkan," kata dr Zaidul Akbar.
Petai dan jengkol sebut dr Zaidul Akbar mengandung antioksidan yang baik untuk tubuh, bahkan sudah didukung dalam sebuah penelitian.
Seperti kita ketahui bahwa manfaat antioksidan bagi tubuh adalah untuk melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas.
Baca juga: Ini Sederet Manfaat Jengkol Bagi Kesehatan Tubuh, Mencegah Anemia hingga Mengontrol Gula Darah
Hanya saja perlu diingat saat mengonsumsi dua makanan ini jangan sampai berlebihan.
"Petai itu ada antioksidannya, bahkan ada penelitiannya. Tapi jangan sekilo atau satu tangkai makannya," tegas dr Zaidul Akbar.
Untuk petai, ahli kesehatan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro ini menyarankan agar mengonsumsi petai bersamaan dengan kulitnya.