Luar Negeri
ISIS Mulai Mengancam Bandara Kabul, Warga Afghanistan Diminta untuk Menjauh dari Bandara
Setelah sebelumnya Taliban melepaskan tahanan ISIS, saat ini ISIS memberikan ancaman di Bandara Kabul sehingga warga Afghanistan
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM - Setelah sebelumnya Taliban melepaskan tahanan ISIS, saat ini ISIS memberikan ancaman di Bandara Kabul sehingga warga Afghanistan diminta untuk menjauh dari bandara.
Tekanan tersebut diterima oleh para pelaku evakuasi, yakni negara-negara barat, yang memindahkan warga Afghanistan yang ingin meninggalkan daerah yang telah dikuasai Taliban.
Dikutip dari Antara, Kamis (26/8/2021) Amerika Serikat dan sekutunya mendesak orang-orang untuk menjauh dari bandara Kabul pada Kamis (26/8/2021) karena ada ancaman serangan teror ISIS.
Desakan itu dikeluarkan ketika pasukan negara-negara Barat bergegas untuk mengevakuasi sebanyak mungkin warga Afghanistan sebelum batas waktu 31 Agustus.
Tekanan untuk menyelesaikan evakuasi ribuan orang asing dan warga Afghanistan yang membantu negara-negara Barat selama perang 20 tahun melawan Taliban telah meningkat karena semua pasukan AS dan sekutu harus meninggalkan bandara minggu depan.
Dalam peringatan yang dikeluarkan pada Rabu malam, Kedutaan Besar AS di Kabul menyarankan warga AS untuk menghindari bepergian ke bandara dan mengatakan mereka yang sudah berada di gerbang Bandara harus segera pergi, karena ada "ancaman keamanan" yang tidak ditentukan.
Baca juga: Wartawan BBC Buruan Taliban Terjebak di Luar Bandara Kabul
Inggris mengeluarkan peringatan serupa, memberi tahu orang-orang di area bandara untuk "pindah ke lokasi yang aman".
"Ada ancaman serangan teroris yang sedang berlangsung dan tinggi", kata pernyataan Kantor Luar Negeri Inggris.
Australia juga mendesak warganya dan mereka yang memiliki visa ke Australia untuk meninggalkan daerah itu, memperingatkan "ancaman serangan teroris yang sangat tinggi" di bandara.
Peringatan itu datang karena adanya kekacauan di ibu kota, Kabul, dan bandaranya, di mana pengangkutan udara besar-besaran warga negara asing dan keluarga mereka serta beberapa warga Afghanistan telah berlangsung sejak Taliban merebut kota itu pada 15 Agustus.
Baca juga: CPJ Kutuk Taliban, Gerebek dan Jarah Rumah Dua Wartawan
Sementara pasukan negara-negara Barat di dalam bandara bekerja keras untuk menjaga evakuasi bergerak secepat mungkin.
Sementara kelompok militan Taliban menjaga perimeter di luar tempat ribuan orang berkerumun yang mencoba melarikan diri dari negara itu daripada tinggal di Afghanistan.
"Sangat mudah bagi seorang pembom bunuh diri untuk menyerang koridor yang dipenuhi orang dan peringatan telah dikeluarkan berulang kali," Ahmedullah Rafiqzai, seorang pejabat Afghanistan yang bekerja di Direktorat Penerbangan Sipil di bandara Kabul, mengatakan kepada Reuters.
"Tetapi orang-orang tidak mau pindah, mereka memiliki tekad untuk meninggalkan Afghanistan dan mereka tidak takut mati," tambahnya.
Militan Taliban telah berjanji untuk memberikan keamanan di luar bandara, tetapi laporan intelijen tentang ancaman segera dari ISIS tidak dapat diabaikan, seorang diplomat negara NATO di ibu kota Afghanistan mengatakan pada Kamis.
Baca juga: Rekam Anaknya Main Perosotan Malam-malam, Ibu Ini Syok Lihat Penampakan Menyeramkan