Info Singkil

Pelabuhan Anak Laut Aceh Singkil Naik Status, Diproyeksikan Jadi PPN di Tahun 2036

Pelabuhan Anak Laut menjadi PPI terhitung mulai 2021 sampai 2025. Setelah itu statusnya diproyeksikan naik kembali menjadi PPN.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Taufik Hidayat
Serambinews.com
Pintu gerbang menuju Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Anak Laut Kabupaten Aceh Singkil, Jumat (27/8/2021) 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Pelabuhan Anak Laut Kabupaten Aceh Singkil, naik status menjadi Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI). Sehingga pengelolaanya berada dalam tanggung jawab provinsi.

Dengan naik status tersebut, maka pelabuhan Anak Laut bisa berkembang pesat.

Tadinya Anak Laut statusnya hanya Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Dimana pengelolaanya menjadi tanggung jawab Kabupaten. Kondisi itu menyebabkan pengembangan pelabuhan tersendat akibat terbatas anggaran. 

Kepala Dinas Perikanan Aceh Singkil, Saiful Umar, Jumat (27/8/2021) mengatakan, status Pelabuhan Anak Laut menjadi PPI terhitung mulai periode 2021 sampai 2025. 

Setelah itu diproyeksikan naik kembali menjadi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN). "Proyeksinya tahun 2036-2040 menjadi PPN," ujarnya. 

Sementara itu terkait kenaikan status Pelabuhan Anak Laut, menjadi PPI dalam waktu dekat segera dilakukan penyerahan aset ke provinsi. 

Baca juga: Ustaz Yahya Waloni Resmi Ditahan, Kini Dirawat di Rumah Sakit Polri Karena Pembengkakan Jantung

Baca juga: Bos Yakuza Jepang Divonis Hukuman Mati, Inilah 4 Kasus Pembunuhan yang Menyeret Satoru Nomura

Baca juga: Heboh Ninja Bertopeng, Kapolres Simeulue Imbau Masyarakat jangan Mudah Percaya Hoaks

Anak laut berupa kolam raksasa seluas kira-kira 800 hektar (Ha). Terletak di pinggir jalan Singkil-Singkil Utara, yang sebagian besar masuk dalam wilayah Desa Gosong Telaga.

Di tempat lain untuk memiliki tambatan kapal yang aman dari ombak mesti membuat kolam pelabuhan dengan biaya mahal. Sebab laut mesti dipasang beton penahan ombak. 

Beda dengan Kabupaten Aceh Singkil. 'Tanah Batuah' itu dianugerahi alam berupa Anak Laut. 

Uniknya airnya terdapat di Anak Laut dua jenis. Terasa asin ketika pasang besar, sementara saat surut cenderung payau. 

Air asin lantaran masuknya air laut ketika pasang. Sedangkan payau berasal dari sungai Gosong yang masuk ke Anak Laut.

Sekelilingnya dilindungi daratan yang ditumbuhi mangrove dan pohon cemara. Daratan itu menjadi benteng alam yang memisahkan Anak Laut dengan lautan lepas.

Agar perahu nelayan bisa ke luar masuk laut dibuat alur pelayaran. Setelah muara lama tertutup akibat penomena alam. 

Pemkab Aceh Singkil, telah membangunkan fasilitas untuk mengembangkan Anak Laut menjadi pelabuhan perikanan. 

Mulai dari dermaga sandar perahu, pabrik es, tempat pengisian air tawar dan bongkar ikan. 

Baca juga: Lakukan Perbuatan Terlarang dengan Janda Kesepian, Pria Ini Diciduk Polisi Setelah Lakukan Penipuan

Baca juga: Polsek Bandar Bener Meriah Amankan Satu Warga Banda Aceh, Diduga Pelaku Tabrak Lari Terhadap Bocah

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved